Robben Melawan Chesterton: Misteri Bros Pelangi (III)

Robben Melawan Chesterton: Misteri Bros Pelangi (III)
Robben Melawan Chesterton: Misteri Bros Pelangi (III)NameRobben Melawan Chesterton: Misteri Bros Pelangi (III)
Type (Ingame)Item Quest
FamilyBook, Robben Melawan Chesterton: Misteri Bros Pelangi
RarityRaritystrRaritystrRaritystrRaritystr
DescriptionBahan bacaan hiburan populer di Fontaine. Buku ini bercerita tentang konfrontasi pertama antara "pencuri baik hati" Fantomas Robben dan detektif Chesterton yang terkenal. Penafian: Cerita ini murni fiksi dan tidak ada hubungannya dengan lokasi, karakter, atau kejadian di dunia nyata.

Table of Content
Item Story
Obtained From
Gallery

Item Story

"Ternyata begitu. Orang yang licik sekali ...."
Paman menatapku dengan rasa tertarik, seolah dia menungguku melanjutkan kata-kataku. Karena itu aku menarik napas dalam-dalam, lalu mulai menjelaskan analisaku sendiri.
"Seperti yang paman bilang sebelumnya, hiraukan semua yang tidak mungkin. Semua yang tersisa adalah kebenaran walaupun hasilnya sulit untuk dipercaya. Kalau begitu, semua orang yang ada di sana pada saat itu adalah orang yang patut dicurigai. Bukan, situasi yang paling buruk, mungkin orang-orang itu juga adalah komplotannya. Pencuri yang bernama Robben ini, sebenarnya bukanlah satu orang ...."
Aku mengingat kembali semua orang yang ada di lokasi pada waktu itu, mencoba untuk mengingat semua detail yang mencurigakan.
"Nona Leblanc dari The Steambird menunjukkan kekagumannya pada Robben dengan jelas. Aku sudah memeriksa kartu persnya. Tapi, bagi Robben, memalsukan identitas adalah hal yang sangat mudah."
"Tuan Chandler dari Maison Gadiennage pergi dari lokasi sesaat sebelum bros itu hilang. Lalu, dia baru kembali ke hadapan kami setelah insiden itu terjadi. Dari penampilannya, dia terlihat yang sangat kesal. Tapi, setelah dipikir lagi, mungkin dia sengaja melakukannya."
"Nona Christie dari Marechaussee Phantom terus menekankan pada orang lain kalau Robben mungkin menggunakan Clockwork Meka. Kalau berdasarkan pernyataan paman, mungkin ini adalah tipu muslihat yang digunakan Robben."
...
"Kalau begitu, menurut paman, di antara semua orang ini, siapa orang yang paling mungkin adalah pelakunya?"
Setelah aku menganalisis semua orang yang mencurigakan di lokasi kejadian, aku pun bertanya pada pamanku dengan hati-hati.
"Pengamatanmu cukup tajam." Paman menurunkan cangklong di tangannya, lalu berdiri. Dia masih tetap memegang tongkat besi putihnya yang memantulkan cahaya dingin bulan. "Tapi, kamu sepertinya mengabaikan satu hal, hal yang sangat penting dalam kasus ini."
Aku pun tercengang sejenak. Lalu dia mengangkat tongkatnya.
"Kamu sendiri yang dulu datang mencari paman yang tidak pernah kamu temui, mengaku sebagai "Poiret". Saat itu kamu juga ikut kerumunan orang di lokasi kejadian, kan? Benar, Tuan Robben?"

Obtained From

Shop

Name
Hubel Shop
items per Page
PrevNext

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TopButton