| items per Page |
|
| Table of Content |
| Sertifikat |
| Sertifikat |
| Sertifikat |
| Sertifikat |
| Sertifikat |
| Sertifikat |
| Sertifikat |
Sertifikat
 | Name | Sertifikat |
| Type (Ingame) | Item Quest | |
| Family | Non-Codex Series, Sertifikat | |
| Rarity |  |
| Nona M. Laveaux, anggota resmi Asosiasi Narzissenkreuz, Level 4. Setelah pulang dari Natlan, Nona Laveau pun mulai mendedikasikan dirinya dengan penuh semangat terhadap cita-cita agung Narzissenkreuz. Sebagai seorang ahli kecantikan, dia juga sangat ahli dalam memanfaatkan ███ untuk meramal, sehingga menjadi sangat populer di kalangan wanita lainnya. Dia tidak hanya memberikan █████ dari Natlan kepada Asosiasi, tapi juga berkontribusi besar dalam mempromosikan nama baik Asosiasi di masyarakat kelas atas. |
Sertifikat
 | Name | Sertifikat |
| Type (Ingame) | Item Quest | |
| Family | Sertifikat, Non-Codex Series | |
| Rarity | |
| Nona E. Lenormand, anggota resmi Asosiasi Narzissenkreuz, Level 3. Sebagai pedagang buku terkenal, Nona Lenore telah menggunakan ████ untuk mendeskripsikan ajaran Narzissenkreuz dengan cara yang mudah dipahami, sehingga memberikan kontribusi yang luar biasa dalam penyebaran prinsip-prinsip. Karena inilah, dia diberikan promosi luar biasa ke level 3. |
Sertifikat
 | Name | Sertifikat |
| Type (Ingame) | Item Quest | |
| Family | Sertifikat, Non-Codex Series | |
| Rarity | |
| Tuan Griffin L. Randolph, anggota kehormatan Asosiasi Narzissenkreuz, Level 1. Tuan Randolph berasal dari garis keturunan bangsawan yang panjang dan kaya. Kemurahan hatinya sudah memberikan dukungan finansial yang besar bagi proyek arkeologi Asosiasi Narzissenkreuz. Sayangnya, dia tetap tidak dapat lulus tes Level 1 meskipun telah mencoba beberapa kali, karena ketidakmampuannya mengingat kata kunci yang relevan. Karena hasratnya, dan atas izin khusus dari Tuan Ingold, dia telah diberikan keanggotaan kehormatan dan akses Level 1. |
Sertifikat
 | Name | Sertifikat |
| Type (Ingame) | Item Quest | |
| Family | Sertifikat, Non-Codex Series | |
| Rarity | |
| Tuan Erich ███, anggota Asosiasi Narzissenkreuz, Level 2. Seorang sejarawan terkenal dari Institut Filsafat Alam yang terlibat dalam studi berbagai peradaban kuno. Setelah Institut Filsafat Alam dibubarkan, dia bergabung dengan Asosiasi atas undangan Tuan Ingold. Dia melanjutkan penelitiannya terhadap peradaban Remuria sejak itu. |
Sertifikat
 | Name | Sertifikat |
| Type (Ingame) | Item Quest | |
| Family | Sertifikat, Non-Codex Series | |
| Rarity | |
| Tuan Eichi Karasawa, anggota resmi Asosiasi Narzissenkreuz, Level 1. Seorang pelajar dari Inazuma yang tinggal di Fontaine. Dia menunjukkan semangat dan antusiasme terhadap ajaran Narzissenkreuz dan sudah lulus ujian Level 1. Meskipun kami berharap dia bisa menyebarkan ajaran ini di Inazuma, sepertinya dia lebih suka tinggal di Fontaine karena alasan tertentu. Dia juga seorang penulis novel asmara yang terkenal. Seluruh karyanya penuh dengan teka-teki Remuria yang tersembunyi. Keberhasilannya berhubungan erat dengan penelitian Asosiasi. |
Sertifikat
 | Name | Sertifikat |
| Type (Ingame) | Item Quest | |
| Family | Sertifikat, Non-Codex Series | |
| Rarity | |
| Nona Susannah ████, anggota kehormatan Asosiasi Narzissenkreuz, Level 1. Level 1 harus menyelesaikan daftar bacaan Asosiasi dan memahami cita-cita dan idealisme Asosiasi, meskipun Nona Susannah belum mencapai tahap ini. Sebenarnya, Tuan Ingold dan Tuan Narzissenkreuz selalu mendapatkan hadiah "keberuntungan" setiap kali mereka membeli roti dan biskuitnya. Makanya, atas saran Tuan Ingold, dia diangkat menjadi anggota kehormatan Level 1. |
Sertifikat
 | Name | Sertifikat |
| Type (Ingame) | Item Quest | |
| Family | Sertifikat, Non-Codex Series | |
| Rarity | |
| Nona Si██ Giuffria, anggota resmi Asosiasi Narzissenkreuz dan penari terkenal. Dia sangat bermurah hati dalam mensponsori Asosiasi dan sudah mencapai Level 3. Pada suatu hari Minggu, Tuan Narzissenkreuz menyembuhkan kakinya yang terluka dan membangkitkan "bakatnya". |
huh ? I am not sure what you mean here. Junk food girl only shoot once is what I wanted to say