Kutipan

IconNameRarityFamily
Kutipan
Kutipan1
Rarstr
Non-Codex Series, Kutipan
Kutipan
Kutipan1
Rarstr
Kutipan, Non-Codex Series
Kutipan
Kutipan1
Rarstr
Kutipan, Non-Codex Series
Kutipan
Kutipan1
Rarstr
Kutipan, Non-Codex Series
items per Page
PrevNext
Table of Content
Kutipan
Kutipan
Kutipan
Kutipan

Kutipan

Kutipan
KutipanNameKutipan
Type (Ingame)Item Quest
FamilyNon-Codex Series, Kutipan
RarityRaritystr
Jika air kehilangan ketajamannya, bagaimana dia masih bisa menjadi air?
Jika pohon meninggalkan tanah, ke mana lagi dia harus berakar?
Tidak peduli sekuat apa pun serangan batu terhadap besi,
Manusia tidak akan bisa bertahan hidup tanpa tanah atau air.

Disalin dari "Gema Suci dan Sekuler", Bab 9, Stanza 37.

Kutipan

Kutipan
KutipanNameKutipan
Type (Ingame)Item Quest
FamilyKutipan, Non-Codex Series
RarityRaritystr
Tak seperti barbar atau makhluk hidup tak berpengetahuan di dalam air,
Seluruh kekuatan kita datang dari niat kita.
Niat adalah hal yang dimiliki bersama oleh kita dan dewa paling mulia,
Sama seperti daging dan tubuh yang dimiliki bersama oleh kita dan makhluk buas.
Mereka yang bisa memanfaatkan kebijaksanaan ini,
Akan bisa terlepas dari belenggu raga kasar,
Dan saat mereka menggunakan niat untuk memberikan perintah, yang lainnya akan bersimpuh dan mendengarkannya.

Disalin dari "Gema Suci dan Sekuler", Bab 5, Stanza 3.

Kutipan

Kutipan
KutipanNameKutipan
Type (Ingame)Item Quest
FamilyKutipan, Non-Codex Series
RarityRaritystr
Bukan cuma kulit keras yang kita miliki bersama,
Tapi esensi suci yang sama yang mengalir dalam darah kita.
Demikian juga dengan satu kebijaksanaan, dan satu melodi yang sama,
sehingga satu jugalah niat yang kita miliki.
Saudaraku,
Kita adalah tangan, kaki, perisai, dan pedang,
Akar dan ranting, mata air dan alirannya.
Kita harus saling mendekatkan diri,
Meski terhadap orang lain, juga demikian.

Disalin dari "Lagu Ketenangan", Bab 2, Stanza 84.

Kutipan

Kutipan
KutipanNameKutipan
Type (Ingame)Item Quest
FamilyKutipan, Non-Codex Series
RarityRaritystr
Oh Remus, pemain dari simfoni agung, raja dari dunia ini.
Musikmu terdengar sampai ke seluruh lapisan langit, bergema sampai ke seluruh penjuru dunia.
Dengan peringatan yang diberikan Lebah Emas Sybilla,
Oh Sang Maha Pengasih, berikanlah kami hidup abadi.
Umumkan momen suci ini,
Sehingga bisa diingat dan dipuja sampai selama-lamanya.

Disalin dari "Himne Ketiga", Bab 5, Stanza 1.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TopButton