
Table of Content |
Stats |
Skills |
Skill Ascension |
Related Items |
Gallery |
Sounds |
Quotes |
Stories |
Stats
Lv | HP | Atk | Def | CritRate% | CritDMG% | Bonus Atk% | Materials | Total Materials |
1 | 775 | 21.01 | 48.64 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
20 | 1991 | 53.98 | 124.96 | 5.0% | 50.0% | 0% | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
20+ | 2570 | 69.68 | 161.3 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
40 | 3850 | 104.38 | 241.6 | 5.0% | 50.0% | 0% | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
40+ | 4261 | 115.53 | 267.42 | 5.0% | 50.0% | 6.0% | ||
50 | 4901 | 132.89 | 307.6 | 5.0% | 50.0% | 6.0% | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
50+ | 5450 | 147.76 | 342.03 | 5.0% | 50.0% | 12.0% | ||
60 | 6090 | 165.12 | 382.2 | 5.0% | 50.0% | 12.0% | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
60+ | 6501 | 176.27 | 408.02 | 5.0% | 50.0% | 12.0% | ||
70 | 7141 | 193.61 | 448.15 | 5.0% | 50.0% | 12.0% | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
70+ | 7552 | 204.76 | 473.97 | 5.0% | 50.0% | 18.0% | ||
80 | 8192 | 222.12 | 514.15 | 5.0% | 50.0% | 18.0% | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
80+ | 8604 | 233.27 | 539.97 | 5.0% | 50.0% | 24.0% | ||
90 | 9244 | 250.63 | 580.14 | 5.0% | 50.0% | 24.0% |
Skills
Active Skils
![]() | Normal Attack: Black Pheasant Strides on Water | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Mengayunkan Feathermoon Ring, melancarkan hingga 4 serangan yang mengakibatkan Mengonsumsi sejumlah Stamina untuk melemparkan Feathermoon Ring yang digenggamnya, mengakibatkan Mengumpulkan kekuatan Cryo, menerjang tanah, menyerang musuh di jalur terjangan dan mengakibatkan | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
![]() | Swallow-Wisp Pinion Dance | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Memanggil Swallow-Wisp Shield yang sudah diturunkan dari generasi ke generasi, lalu menerjang ke depan, dan melompat ke udara setelah menyentuh targetnya. Penyerapan DMG Swallow-Wisp Shield dihitung berdasarkan ATK-nya, dan memiliki 250% pertahanan terhadap Saat Lan Yan melompat ke udara karena Elemental Skill Swallow-Wisp Shield, menekan Elemental Skill atau Normal Attack akan membuatnya melemparkan Feathermoon Ring miliknya terhadap musuh, setelah mengenai musuh, akan berputar dua kali di antara musuh di sekitar, mengakibatkan Saat ditahan, akan melancarkan serangan dengan cara yang berbeda. Memasuki status Membidik untuk menyesuaikan arah terjangan. "Awan membelah bulan penuh, layaknya bayangan perak yang menghiasi pandangan seseorang." | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
![]() | Lustrous Moonrise | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lan Yan menghasilkan Feathermoon Swallow Array, menarik musuh dan objek di sekitarnya, dan mengakibatkan beberapa kali Secara harfiah sih, kalau hanya ada satu Lan Yan saja, ini tidak bisa disebut sebagai formasi. Tapi, sepertinya nama itu bisa terpenuhi kalau semua orang-orangan rotannya dimasukkan ke dalam formasi ... Yah, mungkin saja sih. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Passive Skills
![]() | Thought and Intent, Like Silken Scent |
Saat Lan Yan berada di dalam party, Crystalfly dan beberapa binatang tertentu yang didekati Karakter dalam party tidak akan kaget dan kabur. Silakan menuju bagian Arsip > Makhluk Hidup/Hewan Liar > Lainnya untuk mengecek objek-objek yang dapat dipengaruhi skill ini. |
![]() | Four Sealing Divination Charms |
Saat terjangan Elemental Skill Selain itu, jika Elemental Skill |
![]() | Skyfeather Evil-Subduing Charm |
DMG Elemental Skill |
Constellations
![]() | "As One Might Stride Betwixt the Clouds" |
Setelah memicu konversi elemen dari Talenta Pasif "Four Sealing Divination Charms", Elemental Skill Harus membuka Talenta Pasif "Four Sealing Divination Charms" terlebih dahulu. |
![]() | "Dance Vestments Billow Like Rainbow Jade" |
Ketika |
![]() | "On White Wings Pierce Through Cloud and Fog" |
Meningkatkan 3 level Elemental Skill Maksimum: Lv. 15. |
![]() | "With Drakefalcon's Blood-Pearls Adorned" |
Selama 12 detik setelah melancarkan Elemental Burst |
![]() | "Having Met You, My Heart is Gladdened" |
Meningkatkan 3 level Elemental Burst Maksimum: Lv. 15. |
![]() | "Let Us Away on Sylphic Wing, the Silvered Ornaments to Ring" |
Menambahkan 1 charge |
Skill Ascension
Gallery
Sounds
Title | EN | CN | JP | KR |
Party Switch | ||||
Party Switch when teammate is under 30% HP | ||||
Party Switch under 30% HP | ||||
Opening Chest | ||||
Normal Attack | ||||
Medium Attack | ||||
Heavy Attack | ||||
Taking Damage (Low) | ||||
Taking Damage (High) | ||||
Battle Skill #1 | ||||
Battle Skill #3 | ||||
Sprinting Starts | ||||
Jumping | ||||
Climbing | ||||
Heavy Breathing (Climbing) | ||||
Open World Gliding (Start) | ||||
Open World Idle | ||||
Fainting |
Quotes
Audio Language:
Title | VoiceOver |
Halo | |
Berbincang: Rencana Setiap Hari | |
Berbincang: Pusaka Warisan | |
Berbincang: Walet | |
Ketika Turun Hujan | |
Ketika Petir Menyambar | |
Ketika Matahari Bersinar | |
Ketika Angin Bertiup | |
Ketika Angin Berembus | |
Di Padang Pasir | |
Selamat Pagi | |
Selamat Siang | |
Selamat Malam | |
Selamat Tidur | |
Tentang Lan Yan: Kebahagiaan | |
Tentang Lan Yan: Pewaris Seni Qimen | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Kita: Salaman Yuk? | |
Tentang Kita: Salaman Yuk! | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Tentang Vision .... | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Berbagi Cerita | |
Kisah Menarik | |
Tentang Xiangling | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Hu Tao | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Keqing | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Xingqiu | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Chongyun | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Gaming | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Qiqi | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Mengenal Lan Yan: I | |
Mengenal Lan Yan: II | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 3 |
Mengenal Lan Yan: III | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Mengenal Lan Yan: IV | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 5 |
Mengenal Lan Yan: V | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Hobi Lan Yan | |
Kekhawatiran Lan Yan | |
Makanan Favorit | |
Makanan yang Tidak Disukai | |
Menerima Hadiah: I | |
Menerima Hadiah: II | |
Menerima Hadiah: III | |
Ulang Tahun | |
Perasaan Tentang Ascension: Permulaan | * Terbuka saat Ascension tahap 1 |
Perasaan Tentang Ascension: Persiapan | * Terbuka saat Ascension tahap 2 |
Perasaan Tentang Ascension: Klimaks | * Terbuka saat Ascension tahap 4 |
Perasaan Tentang Ascension: Konklusi | * Terbuka saat Ascension tahap 6 |
Elemental Skill: I | |
Elemental Skill: II | |
Elemental Skill: III | |
Elemental Burst: I | |
Elemental Burst: II | |
Elemental Burst: III | |
Membuka Peti Harta: I | |
Membuka Peti Harta: II | |
Membuka Peti Harta: III | |
HP Rendah: I | |
HP Rendah: II | |
HP Rendah: III | |
HP Rekan Rendah: I | |
HP Rekan Rendah: II | |
Gugur: I | |
Gugur: II | |
Gugur: III | |
Menerima Serangan Ringan: I | |
Menerima Serangan Hebat: I | |
Menerima Serangan Hebat: II | |
Bergabung ke Party: I | |
Bergabung ke Party: II | |
Bergabung ke Party: III |
Stories
Title | Text |
Info Karakter | Setiap kali penduduk Lembah Chenyu mau menghias rumahnya, mereka bisa memilih antara ranjang atau meja kayu berukir atau perabot tanaman rambat buatan ahli rotan paling hebat di daerahnya. Pilihan kedua memberikan variasi gaya yang lain, segar, dan anggun. Penduduk lembah biasa pilih yang ini untuk cari aman. Pakaian sutra impor dari Pelabuhan Liyue memang menarik, tapi baju yang dibuat dan diwarnai di daerah juga kuat dan fungsional. Pola dan warnanya pun lebih akrab di mata penduduk setempat. Para pengrajin yang bisa membuat perak dan giok untuk menjadi benda memang paling banyak dikenal dari Lembah Chenyu, saking banyaknya bahkan pemilik Mingxing Jewelry — sebuah tempat usaha yang dihormati dan disegani di Pelabuhan Liyue — seringkali mengutus seseorang untuk memeriksa barang-barangnya. Kerajinan perak, memahat giok, mewarnai kain, menganyam rotan, dan kesenian lainnya — Lembah Chenyu dipandang sebagai tempat asal dari para pengrajin terbaik di bidangnya masing-masing. Keahlian yang sempurna, ketepatan yang presisi, dan kreatif namun sukar diungkapkan oleh kata-kata. Lan Yan sendiri adalah ahlinya dalam kerajinan anyaman rotan dan anggota dari Asosiasi Pengrajin Lembah Chenyu. Jika seorang pengembara tersesat di lembah yang tenang, di antara mata air pegunungan yang berkilauan dan pohon teh tua, lalu di sana tak sengaja bertemu dengan seorang wanita muda yang tersenyum, dihiasi perhiasan perak, bisa jadi itu adalah Lan Yan, yang sedang mengumpulkan tanaman rotan. Silakan saja langsung tanya arah padanya, maka dia akan dengan senang hati menuntunmu melalui pegunungan Lembah Chenyu and masuk ke Desa Qiaoying yang asri, dengan bata tebal dan atapnya yang berwarna keabuan. |
Kisah Karakter 1 | Lembah Chenyu sudah lama dikenal sebagai sarang tempat para pengrajin bernaung, dengan banyaknya para pengrajin yang mengasah kemampuan mereka diiringi pemandangan indah dari Desa Qiaoying. Dengan adanya banyak generasi yang hidup dan bekerja bersama-sama, para pedagang di desa secara alamiah memilih untuk membentuk sebuah kelompok kolektif guna melindungi kepentingan bersama mereka. Sekarang, mereka dengan bangga mengumumkan diri mereka sebagai anggota Asosiasi Pengrajin Lembah Chenyu, mengharumkan nama baik untuk kampung halaman mereka maupun kerajinan mereka ke mana pun mereka pergi. Anggota asosiasi tidak hanya mendukung satu sama lain dalam kerajinan dan bisnis, tapi mereka juga bahkan membangun hubungan bagai keluarga, teman akrab, yang selalu ada di kala suka dan suka. Kalau kamu tanya anggota lain di asosiasi tentang anyaman rotan, maka hanya ada satu nama yang disebut — Lan Yan. Walau di usianya yang masih belia, dia tidak hanya mampu menguasai semua teknik anyaman rotan, tapi juga mampu menguasai inti dari seni Qimen. Dikatakan bahwa "kemampuan diasah sampai ke titik tertinggi sehingga produksi dari kerajinan itu sendiri bisa melampaui ruang dan waktu". Para ahli percaya bahwa mereka yang bisa mencapai titik tertinggi dalam kerajinan akan mengungkap kemampuan yang bahkan jauh melampaui dunia spiritual sekalipun. Dan bagi mereka, Lan Yan — dengan Visionnya dan ikatannya dengan seni Qimen — adalah seorang wanita yang luar biasa. Sedangkan untuk Lan Yan sendiri, dia sendiri sih tidak menganggap dirinya begitu. Di saat orang lain membanjiri dirinya dengan pujian, dia selalu berkilah — dan berkata, "Aku cuma tertarik pada kerajinan anyaman rotan saja". Seorang pedagang dari Pelabuhan Liyue pernah datang membawa hadiah berupa emas dan kata-kata pujian. Dia dengan rendah hati meminta pada "Lan Yan, Sang Ahli Anyaman Rotan" untuk membuat dua buah perabot untuk rumah barunya. Di saat dia menunggu dengan sabar di lorong asosiasi, dia sudah membayangkan akan disambut oleh wajar serius dan kaku — atau mungkin seseorang yang seusia dirinya. Namun saat Lan Yan masuk, dia langsung kaget saat melihat seorang gadis muda dengan wajah dan matanya yang ceria dan bersinar. Keceriaannya begitu terpampang jelas, apalagi saat dia menyapa. Tidak ada keangkuhan apa pun dalam tindak tanduknya. Dan saat pedagang tersebut menyatakan maksud kedatangannya, dia hanya mengangguk dan berkata, "Serahkan saja padaku!" seolah itu hal mudah, semudah menuangkan teh ke cangkir. Dan setelahnya, dia langsung menggendong keranjangnya dan pergi ke tebing untuk memetik tanaman rambat yang dibutuhkannya. Pengrajin yang memang ditugaskan untuk menyambut tamu Asosiasi di kala itu menepuk bahu pedagang tersebut. "Lan Yan adalah pengrajin muda yang tidak banyak basa-basi, jadi tidak perlu terlalu formal terhadapnya. Dia sudah setuju dengan permintaanmu, jadi kalau dari sudut pandangnya, kenapa harus buang waktu lagi? Mending langsung mulai saja. Kamu boleh santai-santai dan makan dulu sambil menunggu." * Terbuka saat Persahabatan Lv. 2 |
Kisah Karakter 2 | Bagi Lan Yan sendiri, proses menganyam rotan itu sederhana saja. Awalnya, kamu hanya perlu mengumpulkan sejumlah tanaman rambat. Di pegunungan yang asri, sinar mentari memang bersinar paling murni di kala pagi, diiringi dengan suara kicauan burung yang bagaikan paduan suara di ufuk timur, Lan Yan segera memakai sandalnya dan menggendong keranjangnya, tidak lupa juga dengan sebilah pisau di tangannya. Tanaman rambat biasanya tumbuh di tanah lembap, soal mereka senang berjemur di bawah matahari atau berteduh dalam bayangan, itu semua cuma masalah temperamen dan pilihan masing-masing saja. Tanaman rambat berbeda digunakan untuk menganyam benda yang berbeda pula. Contohnya, tirai lipat, butuh tanaman rambat yang lebih keras. Lan Yan kerap mencari tanaman rambat tersebut di hutan tua, dengan pohon-pohon tua yang menjulang tinggi di atasnya — untuk memanjat dan berpegangan pada pohon yang megah tersebut dibutuhkan struktur tanaman rambat yang lebih kuat. Nah sebaliknya, kalau mau menganyam keranjang bunga maka dibutuhkan tanaman rambat yang lebih lembut. Biasanya ditemukan dekat air, di mana pohon palem rotan yang haus mengeluarkan banyak sekali cabang lunak yang menutupi tanah seperti karpet. Tanaman rambat lunak inilah yang dapat ditekuk untuk membentuk keranjang tanpa patah karena tekanan. Setelah sulur rambat selesai dikumpulkan, waktunya pulang dan memprosesnya. Inti kayunya dapat digunakan untuk membentuk dan dianyam menjadi rangka yang kokoh, sementara kulitnya, setelah dikupas, dapat dianyam menjadi bahan seperti kain yang membantu memberikan bentuk akhir pada perabot rotan. Kedua bahan ini harus dicuci dan dikeringkan terlebih dahulu. Lan Yan senang bersenandung sambil mencuci dan mengeringkan rotan-rotannya — dan sambil mengambilnya keluar dari air, satu per satu, dikeringkan di halaman. Terkadang ayah dan ibunya akan ikut membantu, dan mereka akan berbincang sambil tertawa sambil menaruh rotan-rotan tersebut di bawah sinar mentari. Saat inti dan kulitnya sudah diproses, sekarang tiba saatnya di bagian terpenting — menganyam. Menganyam rotan membutuhkan konsentrasi tinggi — merajut selang seling sesuai alurnya. Dari yang tadinya hanya berupa inti dan potongan kulit, akhirnya sebuah objek yang sempurna mulai terbentuk. Lan Yan melihat buah hasil kerja kerasnya itu bukan hanya sebuah produk, tapi sebuah kehidupan baru, yang lahir dari tangannya sendiri. Meski bentuknya sama persis dan orang luar bahkan tidak bisa membedakannya, tapi dia bisa langsung tahu hanya dengan sentuhan sekilas dan tekanan dari jari jemarinya, bahkan dari urutan anyamannya, atau dari emosi yang dirasakannya saat membuat benda tersebut. Setiap anyaman rotan tersebut sudah seperti anaknya sendiri dan mempunyai ciri khasnya masing-masing. Saat menganyam, Lan Yan hanya fokus pada tugasnya saja. Dia tidak mudah hilang fokus hanya karena orang-orang lalu lalang yang sibuk ngobrol, atau teriakan gaduh para tetangga, kucing dan anjing liar, bahkan burung walet anggun yang terbang pun tidak bisa mengganggunya. Memang ada beberapa kali — mungkin memang untuk mengistirahatkan dirinya sejenak dari kegaduhan tersebut — di mana dirinya akan membawa semua peralatannya tersebut ke gunung yang tak asing baginya sehingga dia bisa duduk dan lanjut menganyam. Dan tidak seperti keluarganya yang ada di rumah, bunga-bunga, burung-burung, ikan-ikan, dan seluruh serangga berkeliaran bebas di pegunungan bahkan tidak menyisakan ruang untuk Lan Yan bisa menganyam dengan tenang. Bahkan yang paling iseng adalah para rubah kecil itu, yang didorong dengan insting penasarannya, biasanya langsung berdatangan untuk melihat apa yang sedang dikerjakan oleh Lan Yan, dia akan menyenggol dan mengendus kendi serta toples miliknya, menumpahkan pernis miliknya dan secara tidak sengaja membuat kaki mereka sendiri jadi basah karena pernis tersebut. Para rubah kecil yang panik lantas akan menginjakkan kakinya ke keranjang yang dengan hati-hati sedang dianyam oleh Lan Yan, sehingga meninggalkan jejak telapak rubah yang begitu terang di keranjang tersebut. Dan berkat sentuhan unik itulah — sebuah jejak alam liar yang begitu murni dan indah — di kemudian hari, keranjang bunga ini menjadi salah satu karya favorit Lan Yan. Begitulah cara kerja anyaman rotan — sederhana tapi tidak membosankan, dan pengalaman ini tidak hanya menjadi salah satu yang paling disukai oleh Lan Yan tapi juga salah satu yang paling membuatnya bahagia dalam kehidupannya sebagai pengrajin anyaman rotan. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 3 |
Kisah Karakter 3 | Sama seperti para pengusir iblis yang berdiam di Gunung Tianheng, Klan Lan, dengan keterikatannya pada seni Qimen, sudah lama menjadikan Lembah Chenyu sebagai rumahnya. Dan dalam seni Qimen tersebut, salah satunya memang membutuhkan orang-orangan yang terbuat dari anyaman rotan. Dan hasilnya, orang-orangan tersebut — dan kemampuan untuk membuatnya — akhirnya menjadi hal yang dijunjung tinggi oleh Klan Lan. Tapi yang membedakan Lan Yan adalah, berbeda dari anggota keluarga lainnya yang menganggap kerajinan tersebut adalah alat, Lan Yan justru menganggap kerajinan tersebut sebagai bagian dari seni itu sendiri, yang kepentingannya jauh melampaui tujuan-tujuan misterius dan spiritual yang dijunjung para kerabatnya itu. Walaupun Lan Yan sendiri pernah mempelajari tulisan kuno soal seni Qimen di bawah bimbingan kerabatnya, tapi dia memang cuma mempelajari bagian dasarnya saja, dan pengetahuannya itu tidak ada apa-apanya dibandingkan para ahlinya sendiri. Lan Yan sendiri juga memang tidak pernah menyebut dirinya sebagai seorang ahli sih. Tapi itu tidak membuat para anggota lain yang penasaran untuk berhenti meminta Lan Yan melalukan ritual-ritual atau upacara spiritual. Setelah menerima banyak permintaan, Lan Yan hanya bisa menghela napas. Terlahir di keluarga Klan Lan yang jauh dari kerabat inti, membuatnya tidak sesuai dengan gambaran bayangan orang-orang akan dirinya yang dikira bisa menguasai ilmu-ilmu rahasia. Satu-satunya tanda keturunannya hanyalah aksesoris perak di rambutnya dengan gaya "Burung Sayap Perak Berbulu Giok". Harga karun berharga yang diwariskan turun temurun ini adalah simbol hubungan antara Klan Lan dengan "Delapan Sosok Sakti" — tokoh sejarah besar di Liyue. "Delapan Sosok Sakti" adalah delapan pahlawan yang dulunya pernah berperang melawan dewa Tao Dou. Di antara kedelapan pahlawan tersebut di antaranya adalah, Burung Sayap Perak Berbulu Giok, Kupu-Kupu Tunggal dari Api Merah, dan Kuda Seladon Bermata Emas. Ketiganya dikenal dengan nama Tiga Monster Tao Dou. Dan sisa kelimanya, Si Pembaca Angin, Bocah Wuwang, dan Pemancing Yunlai dikenal sebagai Tiga Pertapa Guizang. Bersama dengan Dua Sage Lianshan, kelima orang ini semuanya memang manusia. Burung Sayap Perak Berbulu Giok mempunyai hubungan yang erat dengan Pembaca Angin, yang memang seorang individu yang luar biasa. Dialah yang pertama kali mengajari rahasia seni Qimen kepada Klan Lan. Aksesoris perak yang dikenakan Lan Yan saat ini sudah diwariskan turun temurun agar keturunan Klan Lan tidak pernah lupa dari mana mereka berasal. Lan Yan sangat memahami kisah Delapan Sosok Sakti dan sering datang ke Liyue untuk menonton pertunjukan opera yang menceritakan kehebatan mereka. Meskipun begitu, kisah mereka tidak terlalu berkesan bagi Lan Yan. Sepanjang sejarah panjang Liyue, sebuah aksi murah hati untuk generasi mendatang — atau biasa orang-orang lokal lebih senang menyebutnya sebagai "menanam pohon untuk anak di hari esok" — sepertinya memang selalu berulang. Begitu banyak kisah yang sudah hilang diterpa waktu, dan di saat orang lain sudah tergerus zaman dan menjadi bagian dari ingatan orang-orang Liyue saja. Dan karena kisah-kisah tersebut memang ada, para pemuda dan pemudi yang riang dan bersemangat seperti Lan Yan bebas menjelajahi lereng liar Lembah Chenyu, tersenyum dan tertawa, serta menyanyikan lagu-lagu daerah di tengah keindahan. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Kisah Karakter 4 | Setiap perayaan Lantern Rite, Bagian Urusan Sipil di Pelabuhan Liyue pasti akan menjadi sangat sibuk untuk membantu berbagai persiapan seperti perayaan di jalan, pertunjukan, dan lainnya. Akhirnya para petugas harus mengirim undangan ke berbagai pihak untuk mencari orang berbakat dari seluruh penjuru Liyue dan berharap bisa jadi tenaga tambahan untuk persiapan festival paling penting dalam setahun ini. Tahun lalu, Asosiasi Pengrajin Lembah Chenyu juga sudah mengirim orang untuk membantu dan tahun ini Bagian Urusan Sipil mengundang Lan Yan. Lan Yan yang tumbuh besar di Lembah Chenyu jarang sekali pergi ke luar gunung. Selain bepergian jauh bersama kakeknya beberapa kali, ini adalah pertama kalinya dia pergi jauh seorang diri. Sama seperti banyak pelanggan lain yang datang ke Lembah Chenyu untuk meminta dibuatkan karya khusus dari penganyam rotan ahli, para anggota Bagian Urusan Sipil juga terkaget-kaget saat melihat bahwa ahli penganyam rotannya adalah seorang gadis muda yang cantik. Anak muda ahli itu menolak akomodasi yang sudah disediakan oleh Bagian Urusan Sipil, katanya, "Aku sudah jauh-jauh datang ke Pelabuhan Liyue, aku mau jalan-jalan sendiri saja." Dan dia pun pergi ke seluruh penjuru Pelabuhan Liyue, bertemu dengan berbagai macam orang. Makanan yang pertama dia santap adalah di Wanmin Restaurant, seporsi ikan kuah pedas yang membuatnya terus menenggak air putih. Saat beristirahat di malam hari pertamanya, ia berjalan-jalan hingga cukup lama di Chihu Rock dan suara kota di Pelabuhan Liyue malam hari menemaninya tidur. Orang asing pertama yang diajaknya bicara adalah seorang prajurit yang kembali ke kampung halamannya setelah bertugas di Chasm. Prajurit itu membantu dirinya yang sedang tersesat untuk menemukan arah yang benar. Ketika mengetahui bahwa dia berasal dari Lembah Chenyu, prajurit tersebut mulai berbicara tentang bukit-bukit merah di Chasm dan memainkan sebuah lagu epik yang indah dengan alat musiknya. "Dunia ini luas sekali", pikirnya dalam hati. Hanya di Liyue saja sudah ada banyak sekali berbagai orang dan tempat yang memiliki keunikan masing-masing. Air di Lembah Chenyu memiliki keindahan alaminya yang lembut, jalanan di Pelabuhan Liyue begitu meriah dan penuh warna, sedangkan pemandangan lanskap di Chasm begitu luas dan menakjubkan. Dan di luar Liyue ... bahkan masih ada dunia yang lebih luas lagi. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Lan Yan benar-benar berharap bisa melihat dunia yang begitu luas ini. Dia juga berharap bisa menggunakan anyaman rotan dari kampung halamannya untuk menganyam pemandangan yang ia lihat di sana dan menyatukannya dengan isi hatinya sendiri. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 5 |
Kisah Karakter 5 | Lan Yan selalu terlihat bahagia, senyum senantiasa menghiasi bibirnya. Bahkan teman terbaiknya pun jarang sekali melihatnya meneteskan air mata. Tentu saja Lan Yan juga bisa merasa sedih, tapi sangat jarang. Cukup bermain sebentar dengan anak domba atau anak anjing yang lewat, saat kakiku didorong pelan oleh kepala si anak domba atau saat tanganku digigit lembut oleh gigi susu si anak anjing itu ... batu yang mengganjal di hati itu pun tiba-tiba terasa hilang entah ke mana. Bagi Lan Yan, prinsip terpenting dalam hidupnya adalah: terus memikirkan hal-hal tidak menyenangkan hanya akan membuang waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk bermain dengan anak domba, anak anjing, anak kucing, burung walet, rubah, dan tupai! Kebanyakan waktu, Lan Yan cukup mondar-mandir di sekitar bukit teh dan bermain setengah hari bersama para hewan-hewan kecil untuk menenangkan perasaannya. Tapi ada kalanya dia tetap tidak bisa menghilangkan ganjalan di hatinya. Pada saat itu dia hanya bisa pergi berenang di alam liar. Di luar Desa Qiaoying, tepatnya di sebelah timur Gunung Lingmeng, dia berenang melewati perairan yang luas dan sempit, setiap riak air bergerak melewati tangannya dan setiap permukaan air memantulkan wajahnya. Rambut gelapnya tersebar di dalam air yang jernih, ikan-ikan berenang bebas mengitari kakinya, arus air yang lembut seakan memeluk pinggangnya bersama dengan sinar matahari yang menembus hingga ke dasar airnya. Di tempat ini, dalam mimpinya yang berwarna biru dan hijau cantik, ia sedang menjalani hidup seperti yang ia jalani sekarang. Saat ia bangun di pagi hari, ia minum secangkir teh hangat di sebuah rumah dengan tembok bata putih dan atap ubin berwarna abu-abu. Kemudian ia pergi ke sungai kecil di luar dan meletakkan sebuah rakit dari bambu sambil bernyanyi-nyanyi riang. Di mimpi ini pun, ia sedang menganyam benda dari rotan dan seekor anjing kecil datang menghampiri untuk menjilati tangannya. Dan ia pun terbangun. Seperti semua anak yang tinggal di Lembah Chenyu, sifat Lan Yan begitu polos dan murni seperti air mata pegunungan. Dia memiliki segala hal yang dia inginkan dan tidak terlarut-larut dalam mimpi. Bagi Lan Yan, dunia luar yang begitu bergelimang cahaya dan dipenuhi pemandangan eksotis tidak menarik. Sama saja seperti seekor rusa yang tertarik saat melihat kupu-kupu terbang. Mungkin akan terbesit rasa penasaran di pikiran rusa tersebut saat melihat kupu-kupu, tapi tidak lama setelahnya ia akan kembali ke padang rumput tempat tinggalnya untuk makan. Tak peduli Lan Yan pergi ke mana saat berkelana, tapi dia akan segera kembali ke Lembah Chenyu. Bahkan mimpi terindah pun tidak akan bisa menyaingi aroma daun teh yang baru dipanggang. Bahkan fantasi paling mendebarkan pun tidak bisa menandingi kecantikan kabut tebal yang menyelimuti puncak Gunung Xuanlian. Setelah memeras rambutnya di tepian dan kembali mengenakan bajunya yang kering, Lan Yan tak lupa memakai gelang, cincin, dan kalung peraknya satu per satu. Sudah saatnya untuk pulang. Aksesoris-aksesoris perak yang menghiasi tubuh Lan Yan adalah hadiah dari keluarganya, dan hadiah ini terus bergemerincing menyanyikan melodi dari pegunungan saat ia berjalan. Ke mana pun Lan Yan pergi, sebuah lagu riang gembira senantiasa menemaninya. Tentu saja berenang di alam liar memiliki risikonya tersendiri, dan dia sudah sering ditegur oleh kakeknya. Kalau dia sampai tertangkap lagi hari ini, tentu dia akan diberi hukuman yang lebih berat. Mungkin lebih baik kalau dia ajak temannya juga lain kali, pikir Lan Yan dalam hati. Tapi itu masalah untuk lain hari. Yang penting ada menu burung merpati asap untuk makan malam hari ini. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
"Lagu Burung Walet" | "Burung walet membuat sarangnya saat langit cerah, mereka bersembunyi saat ada badai." "Aku tidak bisa keluar dari gerbang iblis. Wahai burung kecil, apakah kamu bisa menyelamatkanku?" Ini satu dari sekian banyak takhayul yang diceritakan Lan Yan padamu. Katanya, baik-baiklah pada burung walet, karena di saat terakhir nanti burung walet akan muncul di depan gerbang Tao Dou, menggantikanmu di hadapan kematian. Kata kakeknya Lan Yan, kita bisa mati muda kalau jahat ke burung walet. Tentunya orang setuju saja dengan pesan-pesan moral yang isinya kebaikan dan nilai kehidupan, tapi soal dia yang mati menggantikan kita asal kita baik padanya itu agak berlebihan. Banyak takhayul zaman dulu yang tidak dipahami orang masa kini, seperti hujan yang turun ketika langit cerah tanpa awan. Misalnya "jangan gunting kuku di malam hari", "tidak boleh taruh sumpit secara horizontal di atas mangkuk", atau "teh hasil petikan pertama musim baru tidak boleh dikonsumsi anak kecil". Sebenarnya, meski baik pada burung walet sudah jadi tradisi yang mendarah daging di Lembah Chenyu, kebanyakan anak muda cuma tahu adat tersebut sebagai bagian dari lagu pengantar tidur ketika mereka kecil. Hanya keluarga Lan saja yang masih menjunjung tinggi tradisi ini dan mengamalkannya dengan ketat. Setiap burung walet yang membangun sarang di bawah atap rumah dipersilakan untuk tinggal selama yang diperlukan. "Kadang memang mengganggu, tapi setelah saling kenal, burung walet suka bertengger di bahuku dan menemaniku menenun". Waktu cerita ini, kamu sedang bersamanya di Jademouth, di atas perahu bambu Paman Bosu. Suara merdu bapak tua itu mendayu-dayu bersama angin sepoi-sepoi, seekor burung pelikan tertidur di bagian belakang perahu. Burung walet perak di rambutnya mengkilap di bawah sinar mentari, hangat dan berkilauan seperti bola matanya. Melihat ke arah hiasan tersebut, kamu berpikir apa mungkin tradisi keluarga Lan memelihara burung walet itu ada kaitannya dengan sejarah Burung Sayap Perak Berbulu Giok. Kamu pun seketika teringat cerita kuno tersebut. Melihat matamu yang menerawang kosong, Lan Yan mendekat dan menyentuh hidungmu. Seperti bangun dari mimpi, kamu disuguhi senyumannya yang cantik, dan di kejauhan sana mulai terlihat dermaga dan suara keriuhannya pun mulai terdengar. Perjalanan ini sebentar lagi selesai. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Vision | Seperti semua kerajinan tangan, menganyam rotan lebih ke soal melatih badan daripada pikiran. Setelah rangkanya dibuat dan bentuknya sudah ditentukan, Lan Yan akan menganyam rotan dengan hati-hati, sehelai demi sehelai. Setelah berlatih selama bertahun-tahun, keahlian dan gerakannya bukan hanya terpatri di kepala, tapi sudah jadi gerakan alami yang dihafal mati oleh otot-otot tangannya. Lebih dalam lagi, proses ini juga perlahan menempa dan menjernihkan pikirannya. Lan Yan adalah ahli menganyam rotan. Dia tidak bermimpi besar, dia tidak mengejar rembulan dan cahaya bintang. Dia tidak meninggalkan segalanya dalam hidup untuk hidup menyendiri di pegunungan. Hidupnya sederhana saja, alami, tanpa pamer dan gengsi. Waktu menganyam, tangannya menghormati teladan masa lalu. Setiap gerakan adalah reka ulang kerajinan tangan para pendahulu, setiap pola dan bentuknya. Tapi hatinya tidak diam, pikirannya penuh dengan kabut di pegunungan, tanaman yang merambat di tebing dan batu karang. Sensasi daun yang baru gugur terasa di bawah kakinya yang tidak beralaskan apa pun. Di benaknya adalah Lembah Chenyu, keluarganya di tengah-tengah gunung dan sungai. Rotan di tangan pun menjadi lentur, mengikuti kehendaknya. Dia bermimpi menganyam semua yang indah-indah dengan kedua tangannya, agar dirinya dapat terus hidup dalam benda-benda ciptaannya. Mungkin karena hatinya penuh kehangatan dan kebaikan, setiap karya tangannya memberikan kesan sederhana, tapi juga lembut. Mungkin itu juga kenapa kucing, anjing, burung, dan tupai di Lembah Chenyu tidak ada yang takut menghampirinya. "Bahkan para Adeptus pun suka menonton Lan Yan menganyam", ucap sang kakek yang begitu bangga pada cucunya. Tidak ada yang tahu apakah benar Adeptus yang lewat bisa berhenti sejenak untuk melihat Lan Yan menganyam. Dirinya sendiri percaya bahwa makhluk apa pun yang mengerahkan segenap jiwa dan kekuatan untuk melindungi pegunungan, lembah, perairan, dan semua yang tinggal di dalamnya, tentunya menyukai kerajinan tangan yang dibuat dengan penuh kasih dan sarat dengan muatan jiwa wilayahnya. Jadi ketika dia melihat Vision bersinar di dasar keranjang rotan, dia tidak terkejut. Dia hanya mengambilnya, lalu melanjutkan kegiatan, masuk hutan untuk mengumpulkan rotan mentah. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
106 responses to “Lan Yan”
I love using her with national team, less damage than Heizou but great to avoid getting ping ponged.
Mihoyo corrupting children’s mind by exposing them to pant-less characters, one after another !
They should be fined more
20M USD is not enough
Shielder and VV user.
Also, a whole 60 EM buff (locked behind C4 mind you)
How can other supports compete with that?
just learn to play and answer yourself
another fucking 4* who gives a fuck!?
i do 🙂
For subDPS Lan Yan, would gilded dreams + wandering evenstar be a good combo? It’d cover her base EM and ATK very well I figure. Obviously crit would be a priority but I worry it’d be hard to get meaningful dmg% trying to build that way.
its gonna be good, as long you trigger elemental reaction with her, crit probably isnt worth investing for her, eince she wants to trigger elemental reaction with her skill
VV is probably still better though, since any reaction she triggers will benefit from Res shred; it also benefits her teammates, especially the likes of Furina, Xiangling, Fischl, Beidou, who deal significant damage from off-field (you might want Furina anyways for her dmg%).
There are even considerations of Chasca using VV over Obsidian, and the threshold of VV pulling ahead is 22% Res on enemies – this is for Chasca alone without considering teammate damage – though that was for ideal situations where Chasca swirls every element, which is near impossible so Obsidian is still recommended. (Just putting this here for how important shred is). Lan Yan however, can swirl with much more ease and consistency, and likely has teammates contributing significant damage.
What is Lan Yan best weapon now, other than Citlali’s weapon?
sacrificial series catalyst seems really good if not perfect for her
TTDS as long as the on-fielder is an attack scaler. Other than that, P.Amber is okay, Fav for energy.
yet another atk scaling support with abysmal scaling to make sure she does no damage, classic hoyo
Her shield scales of attack the rest scales of elemental mastery I would say is pretty good
shes atk scaling for shield purposes retard, which subhuman would use an anemo shielder for dmg anyways?
shes atk scaling bc of her shield which is clear if you actually know how to read, which subhuman would use her for dmg anyways?
No one talks about how she looks like a Noelle + Katheryne fusion. Nope? Just me? Yep.
nah i dont see it, if theyre all bald then maybe
does she not have the potential to have the strongest shield in the game, even stronger than zhongli by a margin, or am i tripping.
Yes, witch C2 potentially she has infinite shield
not stronger then zongs, because geo based shield have better elemental resistance to everything, and his just passive shread,, also the factor of higher shield hp. but she will still be a good replacement for zong, in terms offf, using them in the abyss for the other team. but no shes def 2nd or 3rd best in the game, so yeah not unusable.
In single target where there’s only going to be one type of elemental damage to worry about (such as versus consecrated beasts, abyss heralds/lectors, or some bosses), an appropriately converted shield will have way more elemental resistance than Zhongli’s.
The convertion can only happen during E dash, so to get the right element I think you will have to either get hit during or just before dash, or the enemy is an elemental lifeform and has a perpetual self aura, or have a teammate who has the same element as the enemy.
The last case is interesting in that if you are stuck with a limited number of available characters, say, for whatever reason you must use Furina in a fight against Hydro Consecrated Beasts, Lan Yan can provide more Res shred than Zhongli, and has a thicker shield (though with lower uptime), which might just be enough for you to pass the challenge.
Her scaling does beat Zhongli by about 3,000-4,000.
wait, does she not have a constellation that gives a shield to other players when in co-op ;-;
supporting people is mid ong
Some people just want to hold your testicles for you. Heal sluts exist for a reason. Sum lost knowledge from the old ages…
Seriously, there are whole games that don’t function in co-op without a healer, and that enables some harder boss fights… Supports literally rely on better reflexes than the average DPS to make sure others survive and that’s pretty exciting tbh
most important question..
not.