Red Dead of Night

Red Dead of Night
Red Dead of NightNameRed Dead of Night
FamilyCostume
RarityRaritystrRaritystrRaritystrRaritystrRaritystr
Item Source (Ingame)Dapat dibeli di Toko
DescriptionSalah satu pakaian Diluc yang dia pakai saat beroperasi dalam rahasia, bagaikan kobaran api dalam gelapnya bayangan. Bekas luka berwarna merah merona di ujung penglihatan para musuh adalah mimpi buruk di sisa hidup mereka.

Table of Content
Responses
Item Story
Obtained From
Used By
Gallery

Responses

NumResponse
1
2
3

Item Story

Sebagai putra tertua di keluarga Ragnvindr dan Kapten Kavaleri termuda di sejarah Knights of Favonius, Diluc selalu dikelilingi oleh pujian dan tepuk tangan. Semua orang di sekitarnya punya ekspektasi yang tinggi untuknya. Bahkan "Knight of Boreas" Varka pernah memuji Diluc sebagai "kebanggaan Knights of Favonius".
Ayah Diluc, Crepus, juga sangat bangga, dia berharap Diluc bisa lebih sukses darinya. Tidak hanya untuk meneruskan kehebatan keluarga Ragnvindr dan membuka masa depan Mondstadt, tapi juga menjadi anggota Knights of Favonius yang hebat dan berada di puncak. Sambil memimpin dan meneruskan sifat mulianya dalam hidup.
Ekspektasi ayah Diluc ini tercermin dalam pembicaraannya, latihannya, bahkan dalam setiap detail hidupnya. Ayahnya yang bangga ini juga sudah mempersiapkan pakaian khusus untuk Diluc sejak dini.
Namun pada malam penuh hujan itu, pujian ayah Diluc berakhir ... bersamaan dengan karir Diluc di Knights of Favonius. Pakaian ini pun sudah tidak memiliki arti lagi.
Bertahun-tahun kemudian, tragedi dan kisah sedih ini telah berakhir. Diluc yang sudah kembali dari perjalanannya pun memulai perjalanan lainnya untuk "membersihkan dosa".
Bukan hanya untuk almarhum ayahnya, tapi juga untuk menjalankan kepercayaannya selama ini, dia terus melindungi Mondstadt dengan caranya sendiri.
Pakaian yang sudah berdebu itu dijahit ulang olehnya menjadi baju tempur yang baru. Diam-diam Diluc menyukai tekstur kain yang terasa akrab dan penuh kenangan itu.
"Kamu memang anakku." Batu permata di kalungnya memantulkan rambut merahnya, di ingatannya terngiang suara ayahnya yang mengatakan kalimat itu.
Di setiap malam yang sunyi, pedang tajam yang tersimpan dalam nama sang bangsawan ini akan keluar dari sarungnya, tertunjuk tajam pada bahaya yang mengancam. Di setiap tebasan terlihat cahaya pedang yang menyilaukan, kobaran api menyeruak keluar, membakar habis sumber dosa-dosa yang tersembunyi.
Di saat reputasi sang "Darknight Hero" tertanam di ingatan para penduduk Mondstadt, warna merah terang yang akan membakar setiap pasang mata yang melihatnya telah menjadi warna yang ditakuti oleh para monster dan penjahat.
"Fajar yang sesungguhnya belum datang."
Berbeda dari harapan ayahnya, Diluc paham bahwa dia akan menjadi seorang "perintis".

Obtained From

Shop

Name
Ruang Ganti
items per Page
PrevNext

Used By

Character

IconNameRarityWeaponElementAscension Materials
Diluc
Diluc5
RarstrRarstrRarstrRarstrRarstr
claymorepyro
Agnidus Agate Chunk
Everflame Seed
Sergeant's Insignia
Small Lamp Grass
Philosophies of Resistance
Dvalin's Plume
items per Page
PrevNext

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TopButton