Mutiara dalam Hati (III)

Mutiara dalam Hati (III)
Mutiara dalam Hati (III)NameMutiara dalam Hati (III)
Type (Ingame)Item Quest
FamilyBook, Mutiara dalam Hati
RarityRaritystrRaritystrRaritystr
DescriptionPemuda dan wanita cantik itu bertemu dan mengenal satu sama lain. Mereka saling jatuh cinta dan sudah siap untuk hidup bersama bahagia selamanya. Tapi, seorang lalim yang menginginkan kecantikan Zixin sedang merancang sebuah rencananya yang jahat...

Table of Content
Item Story
Obtained From
Gallery

Item Story

—Bagian Ketiga: Mutiara yang Hilang Lagi—
Pemeran Pria: Fan Jie
Pemeran Wanita: Zixin
Pemeran Pembantu: Nenek Zhang
Antagonis: Wu Wang
Pelawak: Wu Yi, Wu Er

Adegan Pertama
(Zixin dan Fanjie masuk dari kedua sisi)
(Baca)
Fan Jie: Anjing-anjing bersemangat sekali di subuh hari.
Zixin: Matahari bersinar dan embun menipis
(Bicara)
Fan Jie: Apakah itu... Nona Zixin?
Zixin: Betul. Fan Jie, kamukah itu?
(Dongtang, senza misura)
Fan Jie: Aku bermimpi tentang dirimu kemarin malam.
Zixin: Hatiku tidak ingin kita berpisah, meskipun kita bertemu lagi sekarang.
Keduanya: Keinginan hatiku tercapai sudah.
(Bicara, unison)
Zixin: Oh, pahlawanku...
Fan Jie: Wahai gadis...
(Bicara)
Fan Jie: Matahari sudah bergerak ke arah timur dengan cepat, pekerjaanku sudah mau dimulai. Aku harus segera pergi ke sana.
Fan Jie: Nona Zixin, biarkan aku pergi dulu.
(Zixin memberi hormat dan melihat dia pergi. Fan Jie berbalik badan dari kejauhan. Zixin mengangguk sekali lagi saat Fan Jie keluar. Zixin meremas tangannya.)
(Dongtang, lento, innig)
Zixin: Ah, kenapa aku jadi tidak berani di saat-saat terakhir!
(Zixin keluar dari panggung)

[Adegan Kedua]
(Wu Wang masuk dengan kerah terangkat dan berbaju warna hijau, dengan kawannya Wu Yi dan Wu Er)
(Baca)
Wu Wang: Aku adalah Wu Wang yang hebat, penguasa jalanan yang kuat.
Wu Wang: Hari ini hatiku jenuh dan bosan, maka aku datang ke sini mencari kegiatan
(Bicara)
Wu Wang: Wu Yi, Wu Er!
(Keduanya bicara)
Keduanya: Hadir!
(Bicara)
Wu Wang: Aku ingin makan sesuatu yang baru hari ini. Apa kalian punya saran yang bagus?
Wu Yi: Golden Shrimp Ball bagaimana?
Wu Wang: Aku sudah bosan makan banyak daging dan ikan lezat. Golden Shrimp Ball sepertinya boleh juga.
Wu Wang: Wu Er, pergilah dan cari toko yang menjual Golden Shrimp Ball.
Wu Er: Siap.
Wu Wang: Tunggu dulu. Golden Shrimp Ball itu harus dimasak hingga warna keemasan yang sempurna, tidak boleh ada yang gosong sedikitpun.
Wu Er: Tidak ada yang gosong sedikitpun, siap bos.
Wu Wang: Tunggu. Semuanya juga harus berukuran sama, tidak ada yang boleh lebih besar atau kecil.
Wu Er: Tidak ada yang boleh lebih besar atau kecil, siap. Masih ada lagi?
Wu Wang: Sudah, begitu saja.
Wu Er: Yakin sudah tidak ada lagi, bos? Katakan saja kalau ada.
Wu Er: Dan kalau tokonya sampai tidak bisa memenuhi permintaanmu, kita perlakukan seperti biasanya——
Wu Yi: Seperti biasanya?
Wu Er: Tidak membayarnya dong.
Wu Wang: Tunggu, tunggu, coba kalian lihat gadis penjaga toko ikan itu. Itu baru kecantikan yang mengalahkan segala hidangan.
(Dongtang, lento, innig)
Wu Wang: Ayo kita tanyakan tentang keluarganya, siapa tahu aku bisa mendapatkan hatinya.
(Wu Wang menghadap ke arah Zixin)
(Bicara)
Zixin: Halo, tamu yang terhormat, ingin beli ikan yang mana?
Wu Wang: Ah, ya, ya. Di mana keluargamu gadis kecil, orang tuamu mana?
Zixin: Sejak kecil aku sudah dibesarkan di dermaga ini. Orang tuaku sudah tua, jadi aku harus berjualan ikan untuk menghidupi keluargaku.
Zixin: Mengapa Anda bertanya?
(Menengok, dengan suara kecil)
Wu Wang: Bagus, bagus sekali. Akan mudah kalau orang tuamu tidak ada di sini.
(Menengok kembali ke arah Zixin)
Wu Wang: Apakah nona sudah memiliki seorang jodoh?
Zixin: Aku bekerja di sini seharian, tidak ada waktu untuk berjodoh.
Zixin: Apa hubungan jodoh dan keluargaku, dengan membeli ikan?
(Menengok, dengan suara kecil)
Wu Wang: Bagus sekali. Kalau belum memiliki suami, maka celaka pun tidak ada yang peduli.
(Menengok kembali ke arah Zixin)
Wu Wang: Apakah nona sudah jatuh hati pada seorang lelaki?
(Zixin menunduk, tak berbicara)
(Dongtang, senza misura)
Wu Wang: Dia menunduk tak bersuara, pasti tidak ada yang dia cintai. Niat jahatku semakin menjadi-jadi saja——
Wu Wang: Sini, sini, anak buahku, ayo kita bawa gadis manis ini, jangan sia-siakan anggur bagus seperti ini.
(Wu Wang, Wu Yi, Wu Er menangkap Zixin)

[Adegan Ketiga]
(Nenek Zhang masuk)
(Bicara)
Nenek Zhang: Para penonton yang terhormat, jika kalian sudah sering menonton pertunjukan Yun Jin, kalian pasti sudah pandai dan dapat menebaknya.
Nenek Zhang: Apa yang akan terjadi sekarang? Sepertinya akan terjadi pertarungan yang sengit bukan?
Nenek Zhang: Sebelum seorang pahlawan bisa muncul, pasti harus ada suatu hal yang memanggilnya datang—
Nenek Zhang: Seorang pahlawan akan muncul saat monster-monster buas berdatangan, membahayakan nyawa para penduduk, atau saat dunia berada di ambang kehancuran.
Nenek Zhang: Saat kamu berhasil menunjukkan keberanianmu, maka jasamu akan selalu diingat. Tapi jika nyalimu ciut...
Nenek Zhang: Tidak akan ada orang yang mau mengingat namamu, terserah mau namamu Zhang Jie, Wang Jie, atau Fan Jie.
Nenek Zhang: Apalagi orang biasa seperti kita, kita harus berani maju untuk menyelamatkan sang Tuan Putri untuk menciptakan kisah kita sendiri.
Nenek Zhang: Kita lihat apa yang akan dilakukan Fan Jie.
(Fan Jie masuk)
(Bicara)
Nenek Zhang: Aduh, kenapa kamu baru datang sekarang!
Nenek Zhang: Nona Zixin baru saja diculik oleh Wu Wang, si berandalan itu!
(Dongtang, allegro)
Fan Jie: Oh, tidak!
Fan Jie: Aku terkejut saat mendengar kata-katanya, tapi tidak pernah terpikir olehku kalau bencana ada di depan mataku.
Fan Jie: Penjahat ini membakar, mencuri, dan membunuh sesukanya. Jika aku harus maju ....
Fan Jie: Aku takut tidak akan kembali dengan selamat.
(Nenek Zhang melempar gelang mutiara pada Fan Jie)
Nenek Zhang: Tuan Fan, kenapa kamu bisa berkata begitu?
(Dongtang, allegro)
Fan Jie: Melihat gelang itu, aku... aku...
Fan Jie: Mana boleh aku menyerahkan gadis tak berdosa itu ke tangan seorang penjahat?
Fan Jie: Gelang mutiara di tanganku, aku menggenggam pedang dengan penuh amarah. Aku akan membuat Wu Wang menyesali perbuatannya, dia akan memohon minta ampun padaku.
(Fan Jie dan Nenek Zhang meninggalkan panggung)

Obtained From

Shop

Name
Jifang Shop
items per Page
PrevNext

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TopButton