Kumpulan Kitab Batu: Vol. I

Kumpulan Kitab Batu: Vol. I
Kumpulan Kitab Batu: Vol. INameKumpulan Kitab Batu: Vol. I
Type (Ingame)Item Quest
FamilyNon-Codex Series, Non-Codex Lore Item
RarityRaritystr
DescriptionBuku sejarah yang dikompilasi dan diterjemahkan dari kepingan batu kuno di Liyue oleh sang ahli sejarah Zichang. Berisi berbagai macam peristiwa sejarah yang terpecah-pecah.

Item Story

Pada awal mulanya, Rex Lapis turun. Dia menyurutkan ombak, menaikkan Mt. Tianheng, dan meredakan lautan. Dengan itulah, kedamaian hadir. Orang-orang lalu menggali gunung dan menemukan batu giok, mereka membelah batu dan membuat terowongan, menimbun batu dan membuat pemukiman. Tercatat bahwa giok yang berasal dari gunung sungguh berkilau sehingga mereka menamakannya "Shanhui Fort"[1]. Pada kala itu, orang-orang dari Tianheng hidup dari menambang dan makmur karenanya, pada kala itu tidak ada seorang pun yang tahu apa itu kemiskinan.

[1] Lebih dikenal dengan nama lain "Shanhui Rock", yang sering kali disederhanakan menjadi "Mountain Rock", menghilangkan sebagian besar dari makna aslinya.

...

Guizhong, Dewa Debu adalah aliansi Dewa Batu. Di sekitar Mt. Tianheng dia membangun banyak busur sebagai penjaga, dan dinamakan "Guizhong Ballista." Dia membawa orang-orang menuju Utara Mt. Tianheng dan mengajari mereka untuk mengelola tanah. Agrikultur menjadi mata pencaharian mereka dan semua hidup dari sana. Ladang terbentang jauh dan dikatakan bahwa seseorang dapat berjalan sepanjang Stone Gate tanpa pernah meninggalkan jalur ladang. Guizhong berkata kepada Dewa Batu: "Orang-orangku telah meninggalkan rumah dan datang ke sini. Di sini, mereka bahagia dan puas dengan pekerjaan mereka, seolah mereka pulang ke rumah. Jadi, apa ada nama yang lebih baik untuk tempat ini selain 'the Plains of Returning and Departing?'" Dewa Batu memuji Dewa Debu karena karyanya, sehingga setelah itu daerah itu dalam bahasa Liyue dinamakan "Guili Plains". [2]

[2] Setelah itu setiap Archon berjuang untuk mendominasi satu sama lain, dan membawa petaka ke tanah itu. Walaupun para Adeptus bertempur untuk melindungi Guili Plains, mereka tetap tidak dapat menahan ombak peperangan, menghancurkan dataran dan mengambil nyawa raja mereka, Guizhong. Akhirnya, Dewa Batu, Rex Lapis, membawa rakyatnya ke Selatan Mt. Tianheng. Dan sejak itu orang-orang meninggalkan Guili Plains untuk selamanya, tidak pernah kembali, ditinggalkan sehingga menjadi alam liar.

...

Rex Lapis menenangkan para Archon, Adeptus dan Yaksha puas dengan posisi mereka dan Liyue memasuki masa damai sekali lagi. Sebelum masa ini, para Archon terus bertempur selama berabad-abad tanpa henti, dan tidak ada satu pun tanah yang tak tersentuh peperangannya. Rakyat Liyue beralih ke perdagangan dan kesenian sebagai mata pencaharian mereka dan kembali makmur. Mereka yang lebih makmur daripada yang lainnya bergabung bersama dan menyebut diri mereka Qixing. Maka terbentuklah beberapa pekerjaan yang dikembangkan di pelabuhan Liyue. Di bawah yuridiksi Qixing maka terbentuklah transaksi jual beli, bisnis dari luar dan ke dalam Liyue yang sebelumnya tidak diketahui. Millelith juga menuruti perintah Qixing, mendukung masyarakat di rumah dan menekan para monster di perbatasan. Dengan demikian terbentuklah sistem pemerintahan Liyue di bawah kuasa Rex Lapis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TopButton