Table of Content |
Stats |
Skills |
Skill Ascension |
Related Items |
Gallery |
Sounds |
Quotes |
Stories |
Stats
Lv | HP | Atk | Def | CritRate% | CritDMG% | Bonus HP% | Materials | Total Materials |
1 | 1220 | 20.67 | 48.88 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
20 | 3165 | 53.61 | 126.8 | 5.0% | 50.0% | 0% | 1 3 3 20000 | 1 3 3 20000 |
20+ | 4212 | 71.33 | 168.71 | 5.0% | 50.0% | 0% | ||
40 | 6302 | 106.74 | 252.44 | 5.0% | 50.0% | 0% | 3 2 10 15 40000 | 1 13 18 60000 3 2 |
40+ | 7045 | 119.33 | 282.22 | 5.0% | 50.0% | 7.2% | ||
50 | 8106 | 137.29 | 324.7 | 5.0% | 50.0% | 7.2% | 6 4 20 12 60000 | 1 33 18 120K 9 6 12 |
50+ | 9097 | 154.08 | 364.41 | 5.0% | 50.0% | 14.4% | ||
60 | 10168 | 172.22 | 407.32 | 5.0% | 50.0% | 14.4% | 3 8 30 18 80000 | 1 63 18 200K 9 14 30 3 |
60+ | 10912 | 184.81 | 437.1 | 5.0% | 50.0% | 14.4% | ||
70 | 11993 | 203.13 | 480.41 | 5.0% | 50.0% | 14.4% | 6 12 45 12 100K | 1 108 18 300K 9 26 30 9 12 |
70+ | 12736 | 215.72 | 510.19 | 5.0% | 50.0% | 21.6% | ||
80 | 13829 | 234.23 | 553.99 | 5.0% | 50.0% | 21.6% | 6 20 60 24 120K | 1 168 18 420K 9 46 30 9 36 6 |
80+ | 14573 | 246.82 | 583.77 | 5.0% | 50.0% | 28.8% | ||
90 | 15675 | 265.49 | 627.91 | 5.0% | 50.0% | 28.8% |
Skills
Active Skils
Normal Attack: Sandstorm Assault | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Melancarkan hingga 4 serangan berturut-turut dengan menggabungkan Claymore dan teknik bela dirinya. Terus menguras Stamina untuk melancarkan tebasan berkelanjutan. Diakhiri dengan sebuah tebasan yang sangat kuat. Menerjang dari udara untuk menghantam tanah, menyerang semua musuh di jalurnya dan mengakibatkan DMG Area saat mendarat. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Molten Inferno | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dehya melancarkan teknik bertempur ciptaannya sendiri sesuai dengan situasi pertempuran. Akan dilancarkan saat tidak ada medan Fiery Sanctum yang diciptakan oleh Dehya sendiri di medan pertempuran. Mengakibatkan Akan dilancarkan saat sudah ada medan Fiery Sanctum yang diciptakan oleh Dehya sendiri di medan pertempuran. Melancarkan serangan melompat dan mengakibatkan Medan Fiery Sanctum yang diciptakan dengan cara ini akan mewarisi durasi awal dari medan Fiery Sanctum sebelumnya. Dehya hanya bisa melancarkan Ranging Flame 1 kali dalam 1 durasi medan Fiery Sanctum. Saat musuh di dalam medan Fiery Sanctum menerima DMG, Fiery Sanctum akan melancarkan serangan terkoordinasi dan mengakibatkan Saat berada di medan ini, ketahanan Karakter aktif terhadap interupsi akan meningkat. Saat Karakter aktif ini menerima DMG, sebagian DMG-nya akan tertahan dan dialirkan ke dalam Redmane's Blood. Kemudian Dehya akan menanggung DMG ini dalam rentang waktu 10 detik. Redmane's Blood tidak akan bisa menahan DMG lagi setelah nilai DMG yang tertahan telah mencapai atau melebihi persentase tertentu dari Max HP Dehya. Hanya 1 medan Fiery Sanctum yang bisa diciptakan oleh Dehya sendiri pada saat bersamaan. Jalani siksaan yang berapi-api ini denganku, bersihkan semua kekotoran, sama seperti hewan api yang harus turun dalam bara. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Leonine Bite | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dehya meluapkan seluruh kemarahan membaranya, melepaskan pedang besarnya kemudian memasuki status Blazing Lioness dan meningkatkan ketahanannya terhadap interupsi. Dalam status ini, Dehya akan otomatis melancarkan Flame-Mane's Fist terus-menerus dan mengakibatkan Saat melancarkan skill ini, jika ada medan Fiery Sanctum yang diciptakan dari Elemental Skill "Molten Inferno" milik Dehya sendiri di medan pertempuran, maka Dehya akan menarik medan Fiery Sanctum-nya dan menciptakan medan Fiery Sanctum yang baru di posisi Dehya setelah durasi Blazing Lioness berakhir. Medan Fiery Sanctum yang diciptakan kembali ini akan mewarisi durasi medan Fiery Sanctum awal yang ditarik olehnya. Dalam status ini, Dehya tidak bisa melancarkan Elemental Skill, melakukan Normal Attack, Charged Attack, atau Plunging Attack. Normal Attack "Sandstorm Assault" dan Elemental Skill "Molten Inferno" Dehya akan berubah menjadi "Roaring Barrage". Melancarkan Roaring Barrage dalam waktu 0,4 detik setelah melancarkan Flame-Mane's Fist akan meningkatkan kecepatan melancarkan Flame-Mane's Fist selanjutnya. Bahkan api yang mengalir harus mematuhi amarahnya dan menjadi taring dan cakarnya atas perintahnya. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Passive Skills
The Sunlit Way | |
Saat siang hari (06:00 — 18:00), anggota party sendiri mendapatkan efek peningkatan kecepatan: meningkatkan 10% Movement SPD. Efek ini tidak aktif dalam Domain, Domain Trounce, atau Spiral Abyss. Efek peningkatan kecepatan tidak dapat ditumpuk. |
Unstinting Succor | |
Dalam 6 detik setelah Dehya menarik kembali medan Fiery Sanctum dengan Selain itu, dalam 9 detik setelah Dehya melancarkan |
Stalwart and True | |
Saat HP sedang berada di bawah 40%, Dehya akan memulihkan 20% Max HP-nya. Dan dalam 10 detik berikutnya, Dehya akan memulihkan 6% Max HP-nya setiap 2 detik. Efek ini dapat terpicu sekali setiap 20 detik. |
Constellations
The Flame Incandescent | |
Max HP Dehya meningkat 20%; Selain itu, DMG serangan Dehya di bawah ini akan mendapatkan peningkatan berdasarkan Max HP-nya: ·DMG ·DMG |
The Sand-Blades Glittering | |
Saat Dehya melancarkan Selain itu, saat ada medan Fiery Sanctum yang terbentuk di medan pertempuran dan Karakter aktif yang berada di dalam medan ini menerima serangan, maka DMG serangan terkoordinasi selanjutnya dari Fiery Sanctum akan meningkat 50%. |
A Rage Swift as Fire | |
Meningkatkan 3 level Maksimum: Lv. 15. |
An Oath Abiding | |
Saat Flame-Mane's Fist dan Incineration Drive dari |
The Alpha Unleashed | |
Meningkatkan 3 level Maksimum: Lv. 15. |
The Burning Claws Cleaving | |
CRIT Rate Selain itu, setelah Flame-Mane's Fist mengenai serta mengakibatkan CRIT pada musuh selama satu durasi Blazing Lioness, maka CRIT DMG dari Leonine Bite akan meningkat 15% dan sisa durasinya juga akan diperpanjang 0,5 detik. Efek ini dapat terpicu sekali setiap 0,2 detik. Dengan cara ini, perpanjangan durasi maksimum yang bisa diperoleh adalah 2 detik, dan peningkatan CRIT DMG maksimum yang bisa diperoleh adalah 60%. |
Skill Ascension
Gallery
Idle #1
Idle #2
Attack
Elemental Skill
Elemental Burst
Sounds
Title | EN | CN | JP | KR |
Party Switch | ||||
Opening Chest | ||||
Normal Attack | ||||
Medium Attack | ||||
Heavy Attack | ||||
Taking Damage (Low) | ||||
Taking Damage (High) | ||||
Battle Skill #1 | ||||
Battle Skill #3 | ||||
Sprinting Starts | ||||
Jumping | ||||
Climbing | ||||
Heavy Breathing (Climbing) | ||||
Open World Gliding (Start) | ||||
Open World Idle | ||||
Fainting | ||||
Idle Performance |
Quotes
Audio Language:
Title | VoiceOver |
Halo | |
Berbincang: Tentara Bayaran | |
Berbincang: Padang Pasir | |
Berbincang: Orangku | |
Ketika Turun Hujan | |
Ketika Petir Menyambar | |
Ketika Turun Salju | |
Ketika Matahari Bersinar | |
Ketika Angin Berembus | |
Di Padang Pasir | |
Selamat Pagi | |
Selamat Siang | |
Selamat Malam | |
Selamat Tidur | |
Tentang Dehya: Eremite | |
Tentang Dehya: Ayah | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Kita: Hal Luar Biasa | * Selesaikan Kisah "Darah Sang Singa" |
Tentang Kita: Teman Bertempur | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Tentang Vision | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Berbagi Cerita | * Selesaikan Kisah "Darah Sang Singa" |
Kisah Menarik | |
Tentang Tighnari | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Lesser Lord Kusanali | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Candace | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Alhaitham | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Cyno | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Nilou | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Dori | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Tentang Layla | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Mengenal Dehya: I | |
Mengenal Dehya: II | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 3 |
Mengenal Dehya: III | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Mengenal Dehya: IV | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 5 |
Mengenal Dehya: V | * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Hobi Dehya | |
Kekhawatiran Dehya | * Selesaikan Kisah "Darah Sang Singa" |
Makanan Favorit | |
Makanan yang Tidak Disukai | |
Menerima Hadiah: I | |
Menerima Hadiah: II | |
Menerima Hadiah: III | |
Ulang Tahun | |
Perasaan Tentang Ascension: Permulaan | * Terbuka saat Ascension tahap 1 |
Perasaan Tentang Ascension: Persiapan | * Terbuka saat Ascension tahap 2 |
Perasaan Tentang Ascension: Klimaks | * Terbuka saat Ascension tahap 4 |
Perasaan Tentang Ascension: Konklusi | * Terbuka saat Ascension tahap 6 |
Elemental Skill: I | |
Elemental Skill: II | |
Elemental Skill: III | |
Elemental Burst: I | |
Elemental Burst: II | |
Elemental Burst: III | |
Membuka Peti Harta: I | |
Membuka Peti Harta: II | |
Membuka Peti Harta: III | |
HP Rendah: I | |
HP Rendah: II | |
HP Rendah: III | |
HP Rekan Rendah: I | |
HP Rekan Rendah: II | |
Gugur: I | |
Gugur: II | |
Gugur: III | |
Menerima Serangan Ringan: I | |
Menerima Serangan Hebat: I | |
Bergabung ke Party: I | |
Bergabung ke Party: II | |
Bergabung ke Party: III |
Stories
Title | Text |
Info Karakter | Nama "Eremite" sebenarnya tidak menunjuk pada suatu kelompok atau organisasi tertentu, melainkan mewakili semua orang yang lahir di padang pasir dan mencari nafkah dengan mengandalkan kemampuan tempur mereka, menjual jasa sebagai tentara bayaran. Manusia fana yang rapuh, tentunya tidak mampu menekuni jalan hidup yang demikian keras seorang diri, sehingga tentara bayaran yang mampu bertahan akan bersatu dan berkubu, membentuk kelompok-kelompok. Demikian banyak jumlah Eremite, namun hanya sedikit yang akan diingat sampai turun temurun, sementara yang lain dilupakan bagaikan butiran pasir yang hilang ditiup angin. Dehya adalah salah satu pengecualian, yang namanya mesti tercatat dalam kitab sejarah. Dehya Sang Flame-Mane, berani dan tangguh, kuat bagaikan singa yang menginspirasi namanya. Begitu pula semangatnya yang sudah mendarah daging. Jika berencana menyewa jasa pengawal bayaran, maka Dehya layak dijadikan pilihan pertama. Harga yang dia patok memang mahal, tapi memang seharga itulah kemampuan yang dirinya tawarkan. Dehya yang profesional dan mampu tidak bisa dibandingkan dengan orang-orang bodoh yang pemula namun banyak lagak, yang tidak bisa apa-apa selain main kasar dan merasa diri sudah hebat. Dan barang siapa ingin menyewa jasanya, dia harus cepat, karena sang Flame-Mane tidak pernah kekurangan klien, dan peluang untuk mendapat jasanya sangatlah tipis, kesempatan itu bagaikan pasir yang di dalam genggaman tangan, dapat begitu saja mengalir keluar dari sela-sela jari. |
Kisah Karakter 1 | Semua yang menghuni gurun pasir tahu bagaimana cara memahami dan menguasai lautan pasir. Di sana, langit biru terhampar sejauh mata memandang, dan gelombang pasir keemasan membentang sampai ke ujung cakrawala. Kecillah manusia dibanding dengan keagungan alam. Bahkan mereka yang lahir, akrab, dan hidup bersama pemandangan itu pun dapat terguncang oleh kehebatannya, dan alam pun sekali lagi menunjukkan bahwa manusia harus patuh dan gentar terhadapnya. Yang lemah dan rapuh takut, sementara yang kuat dan teguh bebas mengitarinya. Demikianlah keadaan di lautan keemasan. Di antara mereka yang menghuninya, hanya yang paling berani dan paling menerima kenyataan bahwa hidup di padang pasir itu keras, dapat menjadi tentara bayaran: Eremite. Hidup yang sulit dan jauh dari kata nyaman. Tentara bayaran mendambakan sosok yang dapat mendukung mereka, janji persaudaraan sama mengikatnya dengan hubungan darah. Di masa mudanya, keluarga Dehya adalah ayahnya dan kelompok tentara bayaran pengikutnya. Kini setelah dewasa dan mandiri, Blazing Beast-lah yang mengambil tempat itu dan menjadi tempat Dehya bernaung yang dapat diandalkan. Sekian lama mereka bertarung bersama, tingkat saling mengerti dalam diri mereka masing-masing begitu mendalam, sampai lirikan mata atau gerakan kecil saja sudah cukup untuk menyampaikan makna. Di kemudian hari, ketika Dehya bertolak dari padang pasir demi menjalankan misi di hutan hujan, dia teringat akan saat-saat bersama rekan-rekannya, menyanyi bersama di sisi api unggun. Tidak peduli dirinya terbang sampai ke langit atau melanglang-buana ke semua samudra, Dehya adalah putri padang pasir, sekarang dan sampai selama-lamanya. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 2 |
Kisah Karakter 2 | Kalau tidak sedang menilai secara individual, tentunya mereka yang berjenis kelamin pria sudah unggul dari sananya soal urusan fisik. Dehya pun sama, dia tidak lahir dengan berkah ketangguhan atau pun kemampuan fisik yang lebih dari orang lain. Akan tetapi, para tentara bayaran punya banyak alasan untuk menghormati dirinya. Pertama, Dehya mungkin bukan yang paling kuat dari yang terkuat di antara semua tentara bayaran, tapi dia jelas masih masuk perhitungan. Yang tidak percaya boleh langsung coba angkat pedang miliknya, pedang dua tangan besar yang begitu berat bisa menari dan meliuk dengan lincah di tangannya, untuk dapat melakukan itu harus mengerahkan tenaga yang cukup besar. Kedua, dia punya naluri bertarung yang sangat kuat pula. Pengguna pedang besar umumnya mengorbankan kecepatan untuk kekuatan, dan jika sabetannya gagal mengenai musuh yang gesit, akan ada celah yang terbuka, sehingga pengguna senjata tersebut malah akan terekspos bahaya. Di saat-saat seperti inilah Dehya menggunakan naluri dan ilmu bertarungnya yang tinggi untuk menaklukkan musuhnya. Kadang dia bahkan bisa membuang senjatanya dan maju dengan bekal tinju, atau tiba-tiba melempar senjatanya ke arah musuh demi membuka celah. Semua skenario ini dapat bergulir mengikuti alur situasi pertarungan. Selain jago bertarung, dia juga ahlinya bertahan hidup di padang pasir. Misi yang biasa diambil Eremite menyangkut tugas pengawalan tanpa bala bantuan, mengusir binatang buas berbahaya, dan membantu klien menghindari cuaca buruk. Kadang ada juga misi jadi pemandu, membantu rombongan dagang, petualang, dan peneliti untuk mencapai titik tujuan. Dehya tahu caranya menanggulangi gerombolan kalajengking mengamuk, menghindari burung bangkai yang menyebalkan, dan tentunya cara bernegosiasi dan menurunkan ketegangan ketika berhadapan dengan bandit. Klien sangat suka ketika segala urusannya dilakukan dengan praktis juga menyeluruh. Tentara bayaran yang terpuji adalah yang bisa memberi lebih dari sekadar tenaga besar dan daya tempur belaka, begitulah yang diinginkan kebanyakan klien. Karena kemampuan membinasakan ratusan atau bahkan ribuan musuh itu percuma saja ketika badai pasir datang, pertarung paling sakti mandraguna pun akan ikut terkubur pasir tanpa terkecuali. Tentara bayaran yang bijak tahu kapan harus mundur, dan tahu cara bertahan hidup sambil tetap mengejar target. Begitulah intisari pemikiran taktis dan strategis yang harus dimiliki mereka. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 3 |
Kisah Karakter 3 | Nama Dehya semakin terkenal di kalangan Eremite, dan anggota kelompoknya sangat bangga akan ketenaran yang berhasil diraihnya. Suatu hari ketika semua anggota kelompok mereka hadir, anggota yang paling berisik dari semua menyarankan agar Dehya diberi nama julukan yang bagus dan pasti diingat orang. Semuanya setuju, dan mereka sepakat untuk menyebut nama tersebut setiap kali Dehya memenangkan pertempuran. Karena itu namanya harus spektakuler, nama yang bisa bikin orang merinding ketika mendengarnya. Para anggota yang muda-muda mencurahkan semua energi otak mereka untuk memikirkan nama yang bagus, bertukar pikiran sambil meneriakan nama yang galak serta mengerikan. Sebagian besar mengandung unsur "berdarah" dan "teror", supaya semua yang mendengarnya ketakutan. Dehya sendiri tidak percaya kalau nama julukan belaka bisa merangkum semua pandangan orang terhadap dirinya. Tapi berhubung semua rekannya memutuskan untuk mencarikan nama tersebut pada kesempatan ini, dia tidak protes. Akhirnya Dehya jadi tertawa lepas setelah mendengar nama-nama yang semakin lama semakin konyol dan kampungan, suasana yang ada ketika itu mengingatkan dirinya pada masa kecilnya dulu, waktu ayahnya mengumpulkan rekan-rekan yang bahu-membahu mencoba bersandiwara untuk menghibur dirinya. Menjadi pahlawan gagah berani yang melindungi orang lemah, atau pura-pura bertengkar, semua hanya demi memeriahkan suasana di bawah langit dan padang pasir yang tidak berujung. Obrolan malam itu menceriakan suasana hati Dehya, sampai akhirnya ia teringat lagi akan hal itu. Dehya mati-matian menahan kerutan yang muncul di wajahnya. Hari itu Dehya menolak banyak nama-nama konyol, seperti "Penguasa Padang Pasir", "Bilah Merah", dan lainnya. Akhirnya dia memutuskan kalau ini sudah cukup. Nama julukan hanya itu, nama julukan saja. Tentara bayaran sejati tidak akan terpengaruh oleh hal sepele macam itu. Tiba-tiba ada seorang tentara tua yang menyela pembicaraan. Dia hanya meringis sedikit menghina kekonyolan orang-orang yang ada di sana. Lalu dia bertanya: "Tidak ada yang tahu tentang kisah Legenda Sang Singa?" Dan cerita ini adalah satu dari sekian kisah yang sangat mengena di hati Dehya. Ayahnya sering mendongengkan kisah-kisah zaman dulu waktu dia kecil dulu, banyak sekali malah. Dia ingin melupakan semua yang berhubungan dengan ayahnya, tapi ingatan tidak semudah itu sirna. Saat dia terbenam dalam benaknya memikirkan masa lalu, rekan-rekannya akhirnya mencetuskan satu nama yang terdengar lumayan: "Flame-Mane". Dan biarpun Dehya membenci sosok yang ada di dalam ingatannya tentang Legenda Sang Singa, dia tidak jadi membuka mulut untuk menolak. Niat baik anak-anak, apa boleh ditolak cuma karena ulusan sepele? Apa dia harus menghindari semua hal yang berhubungan dengan ayahnya hanya karena ingin melupakan? Tentu tidak. Lagi pula, kisah itu memang membuat Dehya merasa hangat dan nyaman, memberinya kekuatan untuk menghadapi dunia dengan mata terbuka. Pengalaman yang datang karenanya adalah nyata. Jadi apa salahnya pakai nama julukan Flame-Mane? Toh masih banyak juga nama yang lebih jelek. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Kisah Karakter 4 | Dehya adalah perempuan yang sangat cantik, siapa pun yang pernah mengenalnya tidak ada yang meragukan fakta ini. Matanya yang sebiru safir mampu menggetarkan sukma, kulit sewarna buah sawo matang seakan-akan bersinar keemasan memantulkan cahaya mentari siang, rambut panjangnya legam bergelombang, menari bak nyiur yang diombang angin mengikuti langkahnya yang ringan ketika berjalan. Penduduk padang pasir sangat menyanjung sosok perempuan yang cantik lagi kuat. Bagi mereka, dia adalah simbol vitalitas hidup. Dehya pun termasuk sangat perhatian dengan penampilannya. Dia selalu mandi dan membasuh dirinya dari bau keringat acap kali ada kesempatan. Ketika senggang, dia sering belanja barang-barang kecantikan dan perawatan di pasar. Bedak, pensil alis, dan kosmetik lainnya harus selalu ada di barang persediaannya. Karena dipakai setiap hari, barang-barang tersebut pun termasuk cukup cepat habisnya. Stereotip tentara bayaran adalah gerombolan yang kasar dan garang, tidak peduli sama sekali dengan penampilan. Dan Dehya termasuk pengecualian yang aneh dari pandang generalis tersebut. Banyak rekannya yang tidak paham kenapa dia begitu peduli pada penampilan, dan akhirnya bertanya karena tidak kuasa menahan penasaran. Lah, memangnya ada alasan apa lagi? Cowok-cowok padang pasir itu bau badannya minta ampun, apalagi kalau sudah buka sepatu. Bikin enek sampai mau muntah dan tidak berkutik. Badan penuh peluh, tidak cuci kaki selama hampir sebulan penuh, dan bau menyengat alkohol yang sudah menempel di tubuh, menyebabkan setiap ruangan yang mereka tempati jadi luar biasa BAU. Bayangkan ada dalam satu ruangan bersama orang-orang yang joroknya minta ampun begitu. Dehya mungkin kuat dan perkasa, tapi dia jelas tidak suka menahan napas dan merasa sesak setiap waktu. Oleh sebab itu dirinya membiasakan diri disiplin dengan kebersihan, supaya orang tahu dia berbeda dari rekan satu pencaharian dengan dirinya yang sama sekali tidak peduli. Menjaga penampilan setiap saat, memberi kesan yang baik agar pelanggan puas. Sebagian dari Mora yang dia dapat selalu dialokasikan untuk belanja kosmetik dan perhiasan, yang dia pandang sebagai haknya menghadiahi diri karena sudah bekerja dengan baik. Hidup selalu dikelilingi senjata, musuh, dan pekerjaan itu melelahkan, sedikit perawatan dan kelembutan berguna untuk membawanya ke dalam suasana santai, melunakkan hatinya untuk bersiap menghadapi masa yang akan datang. Dehya, seorang tentara bayaran yang bisa ganas dan beringas, tapi terlahir sebagai perempuan yang manis dan suka bersantai. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 5 |
Kisah Karakter 5 | Tidak seperti kebanyakan orang yang pergi dari padang pasir dan tidak ingin kembali, Dehya adalah sosok yang sangat bangga dengan asal-usulnya. Namun, identitasnya itu justru sering membawa banyak halangan ke dalam hidupnya. Dia tidak pernah mengenyam pendidikan resmi, dan tidak tahu apa-apa soal ilmu yang tidak ada hubungannya dengan bela diri dan bertahan hidup di padang pasir. Begitu pula halnya dengan kebanyakan Eremite lainnya. Dehya tahu jelas bahwa kurangnya pendidikan dan pengetahuan ini banyak menghambat bangsanya untuk berkembang dan merealisasikan potensi. Semua tenaga dan rasa ingin tahu mereka habis disikat badai pasir dan panas yang membakar ubun-ubun. Jika dirinya tidak pernah melihat ciptaan-ciptaan ajaib Akademiya, anggur-anggur mahal dari Mondstadt, barang-barang kerajinan Liyue yang mewah, atau kejeniusan orang Fontaine dalam hal mekanika, mungkin dunianya kini pun masih sebatas lingkungan tempatnya lahir dan dibesarkan. Kalau hanya melihat dari segi nyali saja, orang padang pasir jelas menang jauh dari mereka yang tinggal di hutan hujan. Sosok penghuni padang pasir yang teguh bagai batu karang, pantang menyerah, dan tahan banting, terbentuk karena hidup dari generasi ke generasi di bawah cobaan alam dan cuaca yang tidak ramah. Namun tanpa wawasan yang luas, maka mereka hanyalah kalajengking di bawah batu, selamanya melata dan merana di padang pasir. Mora yang dicari dengan susah payah dihabiskan hanya untuk makan dan minum, harta dan uang masuk dan keluar seperti pasir yang tergerus angin. Hanya sedikit saja yang punya pandangan jauh ke depan, dan otak yang berpikir bahwa perubahan itu perlu untuk menjalani hidup yang lebih baik. Tapi yang sedikit itu segera melupakan tempat asal mereka begitu mencicipi nikmatnya hidup yang baru, hanya untuk dirinya sendiri. "Kenapa harus begini? Kenapa kita harus hidup membanting tulang dan menyabung nyawa hanya untuk dapat hidup sedikit lebih nyaman?" Padang pasir yang memberi mereka hidup, di saat yang sama pun membelenggu hidup mereka. Dehya bermimpi dapat mengatasi semuanya itu. Untuk sekarang, dia masih memikirkan masa depan seperti apa sebenarnya yang ingin dia raih. Perkembangan seseorang dalam hidup tidak semata-mata terjadi hanya karena tekad dan niat belaka, dan Dehya tahu tidak mungkin bisa seindah dan semudah itu. Tapi dia juga tahu bahwa selama masih ada kesempatan, setiap harapan akan ia giring ke padang pasir, demi mereka yang masih hidup di sana. Tidak ada yang tahu ke mana masa depan akan membawanya. Tapi yang pasti, padang pasir adalah rumahnya, sekarang dan selama-lamanya. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
Legenda Singa | Kusayla pernah bilang kalau auman singa bahkan bisa membuat sang surya bergidik. Dehya kecil belum pernah melihat singa, jadi dia percaya begitu saja pada cerita Kusayla. Lanjut dengan penggambaran yang detail mengenai bagaimana matahari membelah bumi dengan panasnya, mengubah lumpur jadi debu dan membengkokkan udara. Dan sang singa yang terus melaju tanpa mengindahkan semuanya itu, tidak menyerah sampai akhirnya cahaya itu mundur ke balik cakrawala. Demikianlah kegagahan sang singa. Mata Dehya berbinar-binar, lebih terang dari cahaya api unggun di bawah langit malam. Dia terpesona. "Singa itu bisa ...", Kusayla melihat sekeliling lalu menarik salah satu rekannya yang berbadan ramping untuk dijadikan contoh. "Singa bisa menyikat sepuluh orang yang badannya segini. Gampang." "Terus kalau ayah gimana? Kuat tidak lawan singa?", demikian tanya Dehya kecil. "Sulit dipastikan. Tapi aku punya banyak trik, jadi harusnya sih kuat ya". Pandangan Kusayla terlihat penuh perhitungan, dia tidak terlihat sedang membual. "Kalau si singa maju ... Aku akan menyedak ke bawahnya, lalu arahkan pisau ini ke ... perutnya! Sobek, selesai sudah." Tidak puas hanya dengan kata-kata, Kusayla memanggil satu rekan lagi untuk pura-pura jadi singa, mencontohkan bagaimana caranya agar bisa menang melawan singa. Sayangnya mereka tidak jago akting. Auman singa pun terdengar cemen, lebih mirip gonggongan anjing, malah. Dehya tidak kaget. Dia tahu ayahnya itu orang seperti apa. Salah kalau percaya dengan semua omongannya, ujung-ujungnya pasti jadi kecewa. Jadi dia hanya ikut tertawa saja bersama yang lainnya. Tapi tanpa sadar, kisah itu mengena sampai ke hatinya. Bertahun-tahun berlalu dan Dehya bersama rekan-rekan sedang mencari nama julukan apa yang pas untuk dirinya. Singa pun disebut dan dia pun terkenang akan masa kecilnya, ke ayahnya, yang membuat sandiwara untuk menghibur dirinya. Hubungannya dengan Kusayla sudah jauh, tapi dia tidak kuasa menahan diri untuk bernostalgia. Kini dia mengerti apa yang ayahnya rasakan ketika dulu itu, tapi dia sudah pergi, pulang ke alam mimpi tiada akhir. Inilah penyesalan yang tidak bisa diselesaikan. Tapi hidup harus dijalani dengan optimis, kepahitan tidak ada faedahnya untuk orang yang tinggal dan kerja di padang pasir. Lagi pula, kenangan masa kecilnya sekarang telah jadi sesuatu yang bisa dia ingat dengan senyum kepuasan. Mengingat ini semua, mata Dehya pun berbinar seperti bertahun-tahun yang lalu itu. Dia akan menjadi singa, seperti yang diceritakan Kusayla, agar legenda itu terus hidup dan diingat melalui dirinya. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 4 |
Vision | Dehya tidak ingat kapan pastinya Vision miliknya muncul, tapi dia yakin itu terjadi sekitaran waktu dia mulai melangkah di jalannya sendiri. Ketika itu, dirinya penuh dengan hasrat untuk jadi lebih kuat. Tentara bayaran yang lemah tidak akan kebagian misi. Tidak ada misi, tidak ada Mora. Dan tidak ada Mora, tidak ada makanan. Di saat kritis itulah Vision miliknya datang. Saat itu, Dehya yang sedang kekurangan uang bahkan sempat berpikir untuk menggadaikan Vision. Menerima Vision berarti mendapat perkenanan dewa, tapi Dehya merasa kalau memang dewa sebegitu sayangnya pada dirinya, maka "harusnya dewa kirim Mora dong, bukan asesoris yang tidak ada nilai moneternya". Dan walaupun Vision memberinya kemampuan untuk mengontrol elemen, tetap kekuatan, teknik, kemampuan mengambil keputusan, strategi, dan kondisi fisiklah yang menjadi penentu kemenangan dalam setiap pertempuran. Banyak tentara bayaran yang jadi legenda tapi tidak punya Vision, murni mengandalkan kerja keras dan latihan semata. Dehya juga sangat mengerti, yakni kalau ada orang yang jadi takabur karena mendapat "perkenanan dewa", lalu jadi tidak waspada dan meremehkan, tidak bisa menilai apa yang ada di depannya, maka riwayat mereka akan tamat. Tidak perlu musuh yang kuat untuk menghabisi orang seperti itu, biar padang pasir saja yang turun langsung menghakimi. Pengalaman yang dia jalani setelahnya membuktikan bahwa kekuatan dewa pun ada batasnya. Bahkan dewa yang sakti dan bijaksana pun masih terbatas. Dehya suka punya Vision, tapi dia tidak sudi jadi hamba dewa hanya karena dapat sedikit perhatian. Tentara bayaran hidup dan mati oleh pedang, dia hanya beriman pada peluh yang mengalir membasahi pertumpahan darah dan pertempuran yang tidak ada habisnya. * Terbuka saat Persahabatan Lv. 6 |
2,788 responses to “Dehya”
why now people keep masterbeating over dehya? lmao
“WOAH, iNdiReCt bUffs, inDiREct buFFs, MAGAWD SHE FINE NOW AKHSOIOYSNFOHY…” – fucking copioids
I can succesfully onfield her after getting the TOP 0.1% 4piece emblem set… In Dehya-Mona-Furina-Bennet team… With Furina TOP 3% doing 80% of the team DMG, and the rest for those 3. But once in a century when the abyss 12 fits for it, moreover, with a few second struggle and few restarts, cause Dehya is clumsy as fuck. And for what fucking reason her NA1 still has no hitbox 70-90% of the time, a year and a month after of her being in a game is something… Peak genshin quality… AT LEAST FIX HER BUGS “HIV!!!” It’s so fucking infuriating that i have to loose 80k of pyro damage randomly every rotation, AND can do nothing about it.
I love everything about this character, the main story presence, the personality, the design, colors, cool as fucking GAUNTLET. BUT her fucking combat performance, MY GOD… And slow-ass attack animations with piss multipliers… Jesust.
OK, I can read your rage, but can you tell me calmly what you calculated and what’s the result?
Dehya as a carry does not make any sense to me, in contrary, she’s more of a pyro Albedo for me so I let her go with Neuvilette, then Furina, then XianYun so that I can have the C1+ Frenchman squirting always at his most hp%.
Probably you just love her this much, well fine, but just as you calculated, Furina’s squid somehow punches harder than this muscular lady.
I have 3 set options for her, Q damage focused 2 emblem sets ATK/ER sands. And now I slapped her on the fontaine E-focused set, 71/204 CV. And play her offield. E: 40~60k ish vapes if lucky, ~20K on average without a hydro. Under the Nuvi team or Chev overload. After being frustrated with her again after a big pause.
I never did calcs just tests and prolonged artifact-team tweaking for ~4-8 hours for one build.
look: https://akasha.cv/profile/702408870
She paid with her damage, her multipliers and stupid ATK/HP scaling for her talent. And it is conflicting to all of the signals about her before it came up. On top of it being worthless. She is “tough,” okay it could grant one talent for this reason. But look at xingqu, did he lost his great damage cause he has 20% dmg resistance on swords. No. So why should she be such an ASS damage dealer if her defensive utility isnt worth even that dmg reduction.
When i posted the main “essay.” I just finished abyss 12 comfortably with extra time. With her as main second side carry in Emblem atk% sands set. And was like: “Woah, did they actually made her work?!!?” …..
And then i proceeded to torture myself for a whole day replaying this team but on the first side, hoping to see how it performs against goupes of enemies. And it was the least fun i had in a while, the fucking grouping was torturous, fatooey operatives annoying behaviour, cryo making me slow while im casting ulti so i cannot avoid it, sometimes the button would miss cause they dash alot, or targeting fucks up, or her Q pushes enemies in different directions instead of one, ungrouping them, dying to geo waves on the 12-2, having negative fun on copelia, dehya dying off field, first time in my life having to switch furina to heal etc. The game turned in a fucking restart simulator untill the perfect run drops. And i fucking lost it.
The numbers is what i see the most and rotation works almsot perfectly on my end unless anyones one E misses and its a full reset for the lack of ER.
ER: Dehya ~5%, mona ~250% something ER+fav, Furina ~165%+Festering desire, and Benny with 160% er. Is what i passed 12 sec half comfortably with that one time. For 12 first half dehya there is no good team but E-botting for someone.
Same as when she released, I have no idea what the hell kind of future content (enemies, stage gimmicks, weapons, artifacts, team members, whatever) that could make Dehya “fine.”
Her kit just doesn’t work. It’s funny that people try to pretend that Fontaine “saved” her with indirect buffs, but it only made her even more irrelevant. The only thing that makes her at all unique, the one aspect that could get buffed somehow without making someone else even better at the same time, is her steady health loss meted out via Redmane’s Blood. Yet Furina and Marechaussee gave this to everyone and way better.
Well, at least you can plunge with Xianyun so she can become a worse Diluc/Gaming. That’s the best Dehya has ever, and likely will ever be. Same goes for Kaveh, and any other “shit” characters like Qiqi, just Bennett+Xianyun plunge while ignoring the rest of their kit.
She’s not a support, nor a DPS, and she’s not “both” like Noelle, or Xingqiu, or Kuki, or Charlotte… She’s the coolest, most badass NPC in the game. A shame she isn’t playable.
Unfortunate. But is what we get. I still hope they fix her bugs, even with a 2-3 year delay like with any other QOL request HIV does. Slow-ass chinese moterhfuckers… Ffuking hate em corporate slugs. xD
Unfortunate. But is what we get. I still hope they fix her bugs, even with a 2-3 year delay like with any other QOL request HIV does. Slow-ass chinese moterhfuckers… Ffuking hate em corporate slugs. xD
peew peeu peeep peeep pooo poooh…
Hoyo is known for refusing to fix any bug that would benefit the player if they did, especially if those bugs affect characters they don’t care about, which is mostly 4* and non-limited 5*. Unfortunately they decided to throw Dehya into standard, so she falls into the latter.
For example:
Mika had lower charged attack cost, a “bug” (really just a value on a variable, but they decided to call it a bug) which wasn’t that beneficial since atk spd doesn’t affect charged attacks, and his multipliers are already low, but still “fixed” (again, just a value, they literally just pressed backspace twice and replaced it with the proper number) within a week of his release but Keqing, who has a HIGHER charged attack cost than she should since release, has never been and will probably never be “fixed”, because that would benefit players.
Same goes for Mona C1, Xinyan shield levels, Qiqi talisman, and even a weapon passive with The Bell not lowering the CD of the shield with refines. There’s many more, but those are what I remember the most since they’ve been a thing since 1.X
On another note, the team I feel my Dehya performs the best (as in she is actually contributing with decent damage instead of being hard carried by Furina) is in a Raiden/Chevreusse/Sara/Dehya double carry team, the team clears slightly faster if I replace Dehya with Benny but still, there’s some unironic synergy within the team, and Sara can buff both Dehya and Raiden without much loss in uptime unlike Benny. It’s still not a very good option, and other characters will never be real buffs indirect or not, because characters just buff other characters, so the general powerlevel stays the same if not making Dehya go lower in ranking because other characters benefit more because of her simple 4 second damage window.
I’ll consider that. Also sucks that they never made Rai-Dou a thing, even though RAIDEN actually fucking NA’s and thats what Beidou asks for but it “doesent counts.”
But my experiments with Chev left me with Beidou-Fishl-Chev-Dehya. Kind of fun. Idk how it is for the 12f abyss, but 11f with hydro blobs was very-very fun.
Raiden working with Yelan/Xingqiu but not Beidou feels like it was done put of spite
Yes I know that Beidou requires NA/CA hits rather than just uses but still it’s such an obvious combo
But them releasing Neuvilette less than 6 months after Dehya shows how the balance in this game means nothing
In fact Wriothesley, released directly between the 2 strongest units in the game, proves that even better